AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kementerian Pertahanan Jepang baru saja mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani kontrak senilai 380 miliar yen atau setara hampir 3 miliar dolar AS dengan kontraktor pertahanan Mitsubishi Heavy Industries (MHI).
Kontrak ini untuk mengembangkan dan memproduksi massal rudal jarak jauh baru untuk digunakan Angkatan Darat Beladiri Jepang (JGSDF) yang ditargetkan dapat diterima mulai tahun 2026.
Dilaporkan, pengembangan rudal ini muncul di tengah kekhawatiran Jepang atas peningkatan kekuatan militer China juga Korea Utara tetangganya.
Rudal baru ini merupakan versi yang ditingkatkan dari rudal Type 12 buatan MHI, yang dapat diluncurkan dari permukaan darat, laut dan udara, serta rudal balistik hipersonik untuk pertahanan pulau terpencil.
Karena keterbatasan ruang untuk uji di dalam negeri, Jepang berencana mengadakan uji coba rudal pra-produksi di pangkalan militer di Amerika Serikat, kata pejabat kementerian, seperti diberitakan Military Cognizance (15/4).
Di lain kesempatan, Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan Jepang juga akan membeli 400 rudal jelajah Tomahawk buatan Amerika Serikat yang mampu mencapai target hingga 1.600 km untuk penyebaran pada 2026.
Mengenai Type 12 yang menjadi basis pengembangan, merupakan rudal permukaan antikapal dan tersedia versi permukaan ke permukaan yang ditempatkan di atas truk 8X8 buatan Mitsubishi.
Type 12 memiliki jangkauan tembak efektif hingga jarak 400 km, sementara rudal baru yang akan dikembangkan memiliki jangkauan hingga lebih dua atau tiga kali lipatnya.
-RBS-