AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kementerian Pertahanan Rusia pada 30 Maret 2023 menyampaikan bahwa sistem pertahanan udara pasukannya berhasil mencegat satu rudal permukaan ke permukaan Grim-2 (Grom-2/Hrim-2) milik Ukraina.
Grim-2 merupakan sistem rudal balistik jarak pendek yang dikembangkan oleh Pivdenne Design Office bersama A.M. Makarov Southern Machine-Building Plant.
Desain Grim-2 mulai dikembangkan antara tahun 2013 – 2016 sebagai sistem rudal balistik bergerak (mobile). Sistem ini diperkenalkan pertama kali kepada publik dalam parade militer pada Agustus 2018
Pada April 2019, dilaporkan bahwa prototipe kompleks operasional-taktis Grim-2 telah siap untuk diuji di Angkatan Bersenjata Ukraina.
Grim-2 yang dianggap sebagai pesaing terdekat dari Iskander-M buatan Rusia ini dibuat untuk menggantikan rudal balistik Tochka-U milik militer Ukraina saat ini yang berjangkauan 120 km.
Sementara Grom-2 memiliki jangkauan tembak antara 50 sampai 280 km. Digunakan untuk menghancurkan target stasioner individu maupun kelompok.
Rudal dilengkapi hulu ledak dengan massa 480 kg, di mana muatan dapat dikonfigurasi sebagai unitary atau cluster.
Konfigurasi kesatuan menggunakan muatan fragmentasi-ledakan tinggi. Untuk muatan kluster dilengkapi dengan sub-munisi berdaya ledak tinggi juga.
Perkiraan area dampak rudal dengan muatan ledakan tinggi fragmentasi adalah lebih dari 10.000 m², sementara muatan kluster mencakup 2-3 hektar.
Untuk spesifikasinya, rudal bersama dengan wadah peluncuran sepanjang 7,2 m dan berbobot kisaran 3,5 ton.
Sistem kontrol onboard rudal bersifat inersia dan dilengkapi dengan berbagai sistem navigasi dan panduan,
Kendaraan pengusungnya, TEL (Transporter Erector Launcher) didasarkan pada sasis truk 10X10 buatan dalam negeri yang ditenagai oleh mesin diesel turbo Deutz 600 hp.
Truk tersebut membawa dua misil dalam wadah individual yang terletak di bagian belakang truk. Dalam posisi menembak, rudal dipasang secara vertikal di bagian belakang sasis truk.
Dilaporkan, semula pengembangan Grom-2 ini untuk kepentingan angkatan bersenjata Arab Saudi, dengan sebagian besar dibangun menggunakan dana Arab Saudi, namun proyek ini tidak pernah selesai.
Namun demikian, ada beberapa mesin roket manufaktur dan beberapa peluncur percobaan masih tersedia. Dengan pecahnya perang dengan Rusia, Ukraina akhirnya berupaya untuk meneruskan proyek ini secara mandiri.
-RBS-