AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dalam penyelenggaraan IDEX 2023 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada 20-24 Februari lalu, PAL Aerospace dari Kanada meluncurkan pesawat patroli maritim multimisi yang diberi kode P-6.
Pesawat ini menggunakan basis jet bisnis Canadian Bombardier Global 6500.
P-6 ditawarkan sebagai alternatif pengawasan domain maritim dan perang antikapal selam bagi negara-negara di Timur Tengah yang mencari platform baru.
CEO PAL Aerospace Keith Stoodley menyatakan kepada EDR Online, P-6 hadir sebagai pesawat MPA untuk mengatasi kesenjangan Pesawat Patroli Maritim (MPA) generasi berikutnya.
Ditambahkan, P-6 MPA menghadirkan teknologi generasi terbaru yang memberikan negara-negara pengguna solusi bagi patroli maritim air biru yang sangat mudah beradaptasi dan canggih.
Sebagai bagian dari grup perusahaan PAL Global, PAL Aerospace Services Aircraft Maintenance yang yang berbasis di Abu Dhabi akan mendukung layanan, integrasi, modifikasi Pesawat Misi Khusus, manufaktur, dan pelatihan pesawat ini.
PAL juga bekerja sama dengan Thales untuk pengembangan perangkat lunak sistem manajemen misi pesawat ini. Penandatanganan kerja sama telah dilakukan pada 30 Maret 2022 di pameran Defense Services Asia di Kuala Lumpur, Malaysia.
Kabin P-6 dirancang mencakup lima stasiun kerja operator, meskipun pesawat dapat menampung antara tiga hingga delapan stasiun kerja.
Platform Global 6500 yang digunakan sebagai P-6, kata perusahaan, dilengkapi dengan gondola besar yang diperpanjang dan mampu mengakomodasi muatan yang dapat dijatuhkan dari udara, termasuk sistem senjata dan kit SAR, di samping sensor dan antena komunikasi.
Area depan gondola merupakan tempat radar pengawasan permukaan serta sensor perlindungan diri.
Sementara bagian tengah dan belakang menampung menara untuk Elektro-Optik/Inframerah (EO/IR), komunikasi , Antena Tindakan Dukungan Elektronik dan intelijen komunikasi (COMINT), serta sensor dan peralatan perlindungan diri.
P-6 MPA dilengkapi dengan radar AESA (Active Electronically Scanned Array) dan turet EO/IR bersama ESM, Sistem Identifikasi Otomatis (AIS) , peluncur sonobuoys putar yang dapat diperpanjang, di samping sistem detektor anomali magnetik (MAD).
Pesawat ini juga akan dilengkapi dengan subsistem bantuan defensif termasuk radar dan penerima peringatan inframerah, dua menara Directional Infrared Countermeasures (DIRCM) untuk memberikan jangkauan 360° dan chaff/flare dispensers.
-Poetra-