AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sebuah pesawat angkut militer C-130J Super Hercules milik Angkatan Udara AS (USAF) untuk pertama kalinya melakukan pengisian bahan bakar terhadap tank M1 Abrams milik Angkatan Darat AS (US Army).
Gambar yang dipublikasikan oleh Departemen Pertahanan AS baru-baru ini menunjukkan suatu latihan Operasi Pasokan Bersama yang berlangsung pada 25 Januari di Fort Bliss, Texas.
Latihan tersebut bertujuan untuk menguji kemampuan Super Hercules dapat secara efektif mengisi bahan bakar tank M1 Abrams alias memberi ‘minum’ saat mesin C-130J sedang dihidupkan.
Teknik ini sebenarnya bukan hal baru dan dikenal dengan Hot Pit untuk meminimalkan waktu saat sedang melaksanakan operasi.
Selain berpartisipasi dalam latihan pasokan, tentara dari Divisi Lapis Baja ke-1 dari Fort Bliss dan penerbang dari Skadron Angkutan Udara ke-40 dari Pangkalan Angkatan Udara Dyess, menunjukkan interoperabilitas di lingkungan militer AS.
Kedua unit melakukan “dry run” selama latihan untuk menilai kelayakannya, membiasakan diri dengan peralatan dan mempraktekkan prosedur pengisian bahan bakar menggunakan Emergency Response Refueling Equipment Kit (ERREK).
USAF mendefinisikan ERREK sebagai peralatan pengisian bahan bakar khusus yang memungkinkan dukungan bahan bakar yang dapat dioperasikan dan bergerak saat digunakan untuk pengisian bahan bakar dengan teknik hot pit.
Dalam terminologi penerbangan militer, hot pitting mengacu pada pengisian bahan bakar pesawat saat mesin masih berjalan.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan tingkat pembangkitan sorti, terutama dalam keadaan darurat atau konflik.
Selain mempercepat proses resupply, relaunch, dan overall return, senjata juga dapat diisi ulang sebagai bagian dari konsep forward armament and resupply point (FARP).
Dalam hal ini, C-130 berfungsi sebagai kapal tanker saat mengoperasikan mesinnya, dan tank Abrams dapat terus beroperasi dengan mesin menyala juga.
-Poetra-