Serbia akan mengganti MiG-29 dengan Rafale dari Prancis

Mig-29 SerbiaWikipedia

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Serbia berencana untuk tidak lagi menggunakan MiG-29 dan menggantinya dengan jet tempur Rafale dari Prancis. Hal ini dikatakan oleh Presiden Serbia Aleksandar Vucic.

Presiden beralasan pemeliharaan MiG-29 di negara itu akan sulit dengan situasi perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina serta sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia.

Serbia secara tradisional memiliki hubungan dekat dengan Rusia. Angkatan Udara Serbia saat ini menerbangkan 10 jet MiG 29.

Pada 2017, Serbia menerima enam MiG-29 bekas dari Angkatan Udara Rusia. Terdiri dari tiga MiG-29S kursi tunggal dan tiga MiG-29UB kursi tandem.

Tahun berikutnya, Belarus mengirimkan empat MiG-29A tua ke Serbia. Selain itu, enam unit lagi akan diperoleh.

Tetapi seperti yang sekarang diumumkan oleh Presiden Serbia Aleksandar Vucic, rencana itu telah dibatalkan.

Presiden Serbia menyatakan sangat tertarik dengan Rafale. Oleh karenanya, sebuah letter of intent akan dikirim ke Prancis.

Aleksandar Vucic beberapa kali mengidentifikasi dirinya sebagai penggemar Rafale. Dia mengatakan di televisi Serbia pada akhir 2021 baha Rafale adalah pesawat yang luar biasa.

“Saya akan sangat menghargai jika kita dapat membeli yang baru,” ujarnya.

Pada musim semi 2022, Vucic untuk pertama kalinya secara khusus merumuskan minat Serbia untuk mengakuisisi dua belas Rafale. Serbia lebih menginginkan Rafale baru dari pabrik, dibanding tetangganya Kroasia yang memperoleh pesawat Rafale bekas.

Meski demikian, Beograd belum mengambil langkah lebih jauh.

Serbia tidak mempertimbangkan produk Amerika Serikat. Sebab, konflik antara AS dan Serbia pada 1990-an membuatnya telah menghindari pembelian pesawat buatan AS. Juga tidak jelas apakah AS mau memasok jet-jet ini ke negara itu.

-JDN-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *