AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Ukraina telah mengajukan permintaan resmi untuk pesawat tempur Gripen bekas dari Angkatan Udara Swedia.
Sayang, permintaan tersebut ditolak karena Swedia sendiri merasa stok jet tempur mereka terbatas dan dibutuhkan untuk menjaga kedaulatan wilayah negara mereka.
Menteri Pertahanan Swedia Paul Johnson mengatakan kepada Pravda Eropa bahwa Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky telah mengajukan permintaan resmi ke Swedia untuk mengirim jet tempur Gripen yang diproduksi oleh Saab.
“Sejauh menyangkut Gripen, kami saat ini menghadapi keterbatasan karena pesawat ini juga sangat penting untuk menjaga integritas dan kedaulatan wilayah kami. Jadi ini akan menjadi kendala serius dari segi sumber daya pertahanan negara kita,” kata Johnson.
Dia menambahkan bahwa prioritas Swedia saat ini adalah memperkuat pertahanan udara Ukraina.
“Kemarin saya berkesempatan membicarakan hal ini dengan Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov. Kami juga bekerja sama dengan negara lain untuk memperkuat pertahanan udara,” jelasnya.
Pemerintah Swedia telah memberikan bantuan militer kepada Ukraina senilai sekitar satu miliar euro dan siap untuk melanjutkan dukungannya, tetapi tidak untuk pesawat tempur Gripen.
Swedia akan mulai melatih prajurit Ukraina dalam penggunaan kendaraan tempur infanteri CV-90 minggu depan.
“Minggu depan, kami akan mulai melatih militer Ukraina dengan lebih dari 50 kendaraan tempur infanteri CV-90. Kami telah menyediakan berbagai sarana pertahanan udara dan pakaian musim dingin serta bertekad untuk memperkuat dukungan bagi Ukraina,” lanjut Johnson.
-JDN-