AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Swiss telah menerima dua drone Hermes 900 medium-altitude long-endurance (MALE) buatan Elbit System, Israel.
Di Angkatan Udara Swiss drone ini akan berganti kode menjadi ADS 15.
Drone ini telah mendapatkan sertifikasi kelaikan udara dari otoritas penerbangan militer (MAA) pada Desember 2022, setelah uji coba darat dan terbang intensif dengan dua sistem yang dikirimkan.
Menurut jadwal awal, pengiriman ADS 15 ke Swiss dijadwalkan tahun 2019.
Namun kemudian pengiriman ditunda setelah salah satu drone yang akan dikirim ke Swiss jatuh saat menjalani uji terbang di Israel. Perusahaan menanggung biaya kerugian yang terjadi.
Sebelumnya, masalah lain terkait sensor buatan Belanda yang akan dipasang di drone ini menjadi salah satu penghambat.
Sebab, pemerintah Belanda tiba-tiba mencabut izin ekspornya pada tahun 2016, sebuah langkah yang tak diduga oleh Swiss.
Akibat dari keterlambatan pengiriman tersebut, Badan Pengadaan Pertahanan Swiss Armasuisse dan Elbit Systems menegosiasikan layanan lebih lanjut.
ADS 15 yang akan digunakan untuk 20 tahun ke depan, diharapkan memberi Angkatan Udara Swiss kemampuan over-the-horizon, persisten multimisi, multimuatan dengan kapasitas angkut muatan 350 kg.
Drone mampu melakukan misi untuk dominasi area dan intelijen, pengawasan, akuisisi target dan pengintaian (ISTAR).
Hermes 900 sejauh ini telah dipilih dan digunakan oleh 12 negara.
-JDN-