Setelah 57 tahun mengabdi, armada P-3K2 Orion AU Selandia Baru pensiun

P-3K2 OrionRNZAF

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Kerajaan Selandia Baru (RNZAF) resmi memensiunkan armada pesawat patroli maritim P-3K2 Orion.

Perpisahan dilaksanakan oleh tiga pesawat P-3K2 melalui penerbangan formasi.

Pesawat buatan Lockheed ini berdinas di RNZAF selama 57 tahun.

Ada enam pesawat ini yang telah mengabdi kepada negara untuk melakukan berbagai misinya.

Mulai dari pengawasan perikanan dan bea cukai, misi pencarian dan penyelamatan, serta bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana, operasi keamanan dan stabilitas di Timur Tengah dan Asia Tenggara bersama PBB dan Komando Pasukan Maritim Gabungan, serta peran lainnya, tulis RNZAF.

Pesawat patroli maritim P-3 Orion pertama tiba di Selandia Baru pada tahun 1966.

Sejak saat itu pesawat ini telah melaksanakan tugasnya dengan baik.

Meskipun wilayah operasi utamanya di zona ekonomi eksklusif, Pasifik Selatan, dan Samudra Selatan, P-3 Orion RNZAF beroperasi di setiap benua sepanjang masa penggunaannya.

Hal ini mencakup misi dari Antartika ke Kutub Utara, Timur Tengah, Asia Tenggara dan melalui Eropa dan Amerika Utara.

Secara total, enam P-3K2 Orion telah mengumpulkan hampir 150.000 jam terbang.

Ini termasuk tonggak penting seperti pencarian penerbangan MH-370 yang hilang pada tahun 2014 dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing.

Armada P-3K2 RNZAF selanjutnya digantikan oleh empat pesawat pengintai maritim P-8A Poseidon yang akan berbasis di RNZAF Base Ohakea.

Pesawat Poseidon pertama mendarat di Aotearoa, Selandia Baru bulan lalu.

-Poetra-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *