AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Ukraina menyebut militer Rusia telah menggunakan rudal Kh-22 untuk menyerang sebuah gedung apartemen di kota Dnipro pada 14 Januari 2023.
Hal itu dikatakan Juru Bicara Angkatan Udara Ukraina Yurii Ihnat dalam sebuah pernyataannya. Diterangkan, Kh-22 menyerang banyak sasaran di wilayah negara ini.
Di antara target yang terkena rudal Kh-22 Rusia tersebut adalah sebuah gedung apartemen di kota Dnipro. Rudal Rusia menghancurkan sebagian bangunan dan menewaskan sedikitnya 12 orang serta melukai 64 lainnya.
“Senjata yang menghantam gedung apartemen di Dnipro pagi ini adalah rudal antikapal Kh-22 yang diluncurkan dari pembom strategis Tu-22M3,” kata Ihnat, seperti diwartakan Military
Cognizance (15/1).
Peluncurannya dilakukan dari wilayah udara Kursk dan Laut Azov. Sebanyak lima rudal jenis ini diluncurkan ke arah Ukraina.
Penggunaan rudal antikapal untuk menyerang Ukraina menunjukkan bahwa gudang rudal jelajah presisi tinggi Rusia telah habis, imbuh Ihnat.
Mengenai Kh-22, ini adalah rudal antikapal berukuran besar dengan massa hampir 6 ton dan panjang 11,6 m. Dikembangkan selama era Uni Soviet oleh MKB Raduga dan mulai diproduksi tahun 1962.
Selain hulu ledak konvensional seberat 900 kg, rudal ini dapat membawa hulu ledak nuklir dengan daya ledak hingga 1.000 kT.
Rudal Kh-22 menggunakan mesin berbahan bakar cair. Rudal dapat terbang dengan kecepatan maksimum 5.600 km/jam, hampir lima kali kecepatan suara, dengan jangkauan sekitar 600 km.
Dengan kekuatan dan fitur-fiturnya yang luar biasa di eranya, Kh-22 dijuluki oleh pengamat militer sebagai pembunuh kapal induk (carrier killer).
Faktanya, memang rudal ini dari semula dirancang untuk menghadapi gugus tempur kapal induk musuh pada masa perang dingin Uni Soviet-AS.
-RBS–
Membuka peluang pengembangan rudal multiperan (target diam atau target bergerak) yang dapat diluncurkan dari beragam platform (diam atau bergerak).