AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pemerintah Republik Indonesia didesak untuk berinvestasi dan membangun sistem pertahanan udara dan siber yang efektif untuk melindungi Ibu Kota Nusantara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur.
Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (LEMHANNAS) percaya bahwa negara harus belajar dari pengalaman Ukraina dalam perangnya dengan Rusia, seperti diwartakan Tempo pada 22 Desember 2022 lalu.
LEMHANNAS memperkirakan, setiap serangan terhadap ibu kota baru akan dimulai dengan ancaman dunia maya dan udara yang melibatkan teknologi baru.
Gubernur LEMHANNAS Andi Widjajanto mengatakan konflik ke depan akan bersifat hibrid dan cenderung merupakan pertarungan berteknologi tinggi di awal pertempuran.
Hal ini seperti terlihat dari bagaimana Rusia menggunakan berbagai cara untuk menyerang Ukraina dan kota-kotanya, ungkap Andi.
Termasuk serangan dunia maya untuk menonaktifkan layanan utilitas seperti listrik dan penggunaan aset udara termasuk rudal hipersonik dan supersonik, drone pengintai, dan drone bunuh diri.
LEMHANNAS mendesak pemerintah Indonesia untuk mengadaptasi teknologi terbaru dalam sistem pertahanan siber dan udara, dengan ibu kota baru Nusantara menjadi jantung sistem pertahanan Indonesia di mana risiko serangan semacam itu harus dimitigasi.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana untuk berinvestasi dalam sistem pertahanan udara multi-layer sebagai bagian dari program Minimum Essential Force (MEF).
Untuk mewujudkannya, TNI telah bernegosiasi dengan beberapa negara dan perusahaan pertahanan mengenai pasokan sistem pertahanan udara canggih.
Indonesia juga telah mulai meningkatkan sistem keamanan sibernya, termasuk perlindungan data dan pertahanan terhadap serangan siber, setelah negara ini mengalami peningkatan serangan siber yang memperlihatkan kerapuhan kerangka keamanan sibernya.
-RBS-
Siapa yg mendesak..? Apa yg dilindungi..? Toh samapai saat ini msh blm jelas kelanjutan pembangunan IKN..
Kata siapa om Dul blm jelas?! Rekan-rekan saya dari perusahaan kontraktor sudah pada berangkat ke Kab. Penajam Paser Utara Kaltim utk persiapan pembangunan infrastruktur. Sebagian Rusun utk tempat tinggal para pekerja konstruksi juga sdh beres siap digunakan. Mereka ditempatkan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP)
Piye toh, kalau dikirim rudal hypersonic gimana?