AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Baling-baling pada pesawat terbang mengubah energi rotasi mesin menjadi gaya daya dorong. Jumlah gaya dorong yang dihasilkan oleh baling-baling sebanding dengan luas bilah.
Sementara jumlah bilah menentukan denyut suara dorongan yang dihasilkan pesawat untuk setiap putaran baling-baling.
Baling-baling 11 bilah ini adalah yang pertama di dunia dan dibuat oleh MT-Propeller.
Perusahaan mengatakan, baling-baling ini telah berhasil diuji coba dalam penerbangan menggunakan pesawat Piper PA-31T Cheyenne tahun lalu.
Mesin yang digunakan untuk memutar baling-baling tersebut adalah Pratt & Whitney PT6A-135A
MT-Propeller bukan pertama kali membuat baling-baling dengan jumlah bilah yang banyak. Sebelumnya perusahaan yang berbasis di Jerman ini telah membuat baling-baling dengan bilah lima, tujuh, dan sembilan.
MT-Propeller didirikan pada tahun 1981 oleh Gerd Mühlbauer. Perusahaan ini telah memiliki lebih dari 27 desain baling-baling bersertifikat.
Ke-27 baling-baling tersebut dapat dikombinasikan dengan lebih dari 220 desain bilah aerodinamis.
Baling-baling yang dihasilkan MT-Proleller digunakan untuk lebih dari 90 persen pesawat bermesin piston atau turbin yang diproduksi di Eropa.
-Poetra-