AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kontraktor pertahanan L3Harris Technologies dari Amerika Serikat mengumumkan telah menerima kontrak dari Departemen Pertahanan AS (US DoD) senilai 40 juta dolar AS untuk mengirimkan 14 unit VAMPIRE.
Ini adalah sistem pertahanan udara antidrone yang menggabungkan kendaraan pikap sipil dengan sistem peluncur roket modern.
Dinamakan VAMPIRE sebagai singkatan dari Vehicle Agnostic Modular Palletized ISR Rocket Equipment.
Dapat dikatakan, ini adalah paket mudah dan cepat yang dapat digunakan oleh pasukan Ukraina dalam perang melawan drone yang banyak dikerahkan oleh pasukan Rusia.
Prototipe VAMPIRE diserahkan oleh L3Harris kepada US DoD pada bulan April 2022 dan terpilih pada bulan Agustus di tahun yang sama.
Dikatakan, kit VAMPIRE portabel akan memungkinkan pasukan darat Ukraina untuk menargetkan dan menembak jatuh drone musuh serta bertahan dari ancaman darat musuh.
Seperti diketahui, US DoD telah mengucurkan 3 miliar USD di bawah Prakarsa Bantuan Keamanan Ukraina.
Di bawah kontrak tersebut, L3Harris akan memasang kit VAMPIRE pada kendaraan yang disediakan oleh pemerintah AS untuk dukungan tempur ke medan perang Ukraina.
Berdasarkan kontrak ini, L3Harris akan mengirimkan 14 sistem VAMPIRE ke US DoD. Sebanyak empat unit akan dikirim pada pertengahan 2023 dan sepuluh lainnya dikirim pada akhir 2023.
Sistem manajemen misi VAMPIRE mengintegrasikan sensor penargetan WESCAM MX-10 RSTA dengan stasiun senjatanya. Sistem ini memungkinkan operator untuk mengeliminasi target dengan cepat dan akurat.
VAMPIRE dirancang untuk dapat diintegrasikan dengan kendaraan pikap atau kendaraan lainnya dengan mudah.
Roket Advanced Precision Kill Weapon System (APKWS) AGR-20 dipilih secara khusus untuk sistem yang akan digunakan di Ukraina ini.
Senjata yang merupakan gabungan dari roket Hydra 70 dengan kit pemanud laser tersebut diakui dapat memberikan tingkat mematikan yang tinggi untuk menyerang target kecil atau lunak.
-RNS-