AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pada 4 Januari 2023, Presiden Perancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa negaranya akan mengirimkan panser kanon AMX-10RC/RCR ke Ukraina, seperti diberitakan koran Perancis, Le Figaro.
Dengan pengumuman baru ini, Perancis menunjukkan komitmennya untuk mengintensifkan pengiriman peralatan perangnya ke Ukraina menyusul invasi tentara Rusia ke negara tersebut.
Sejak awal perang di Ukraina, Perancis telah memberikan peralatan militer ke Ukraina senilai 470 juta euro dan menduduki peringkat ke-5 negara di Eropa yang memberikan bantuan militer dan keuangan ke Ukraina.
Tak disebutkan berapa banyak panser kanon yang akan diserahkan ke militer Ukraina. Diketahui, saat ini militer Perancis memiliki total sekitar 245 unit AMX-10RC/RCR.
Mengenai AMX-10RC/RCR, pengembangannya dimulai pada September 1970 oleh Atelier de Construction d’Issy-les-Moulineaux (AMX) untuk memenuhi persyaratan AD Perancis dan mulai beroperasi tahun 1979.
Pada tahun 2003, AD Perancis mulai menerima pengiriman kendaraan lapis baja Nexter AMX-10RC/RCR versi upgrade pertama yang menawarkan lebih banyak perlindungan, mobilitas, dan daya tembak.
AD Perancis menggunakan AMX-10RC/RCR ini sebagai kendaraan lapis baja pengintai dan pemberi dukungan tembakan bahkan untuk bertempur dengan tank lawan.
AMX-10RC/RCR dilengkapi dengan turret tiga orang yang dipersenjatai dengan satu kanon semi-otomatis kaliber 105 mm.
Kanonnya mampu menembakkan munisi APFSDS (Armor-Piercing Fin-Stabilized Discarding Sabot) yang dapat menghancurkan tank tempur utama (MBT) pada jarak tembak maksimal 2.200 m.
Persenjataan kedua AMX-10RC/RCR mencakup satu senapan mesin koaksial 7,62 mm dan satu senapan mesin 7,62 mm lainnya yang dipasang di palka komandan.
AMX-10RC/RCR ditenagai oleh mesin diesel yang menghasilkan tenaga 280 hp, dapat berlari hingga kecepatan maksimum 85 km/jam dengan jarak jelajah maksimum 1.000 km.
-RBS-