AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sebuah video muncul di jejaring media sosial yang memperlihatkan sistem jembatan serbu Biber (Berang-Berang) buatan Jerman sedang digunakan pasukan Ukraina.
Sebelumnya, pemerintah Jerman pernah mengutarakan akan mengirim 16 jembatan serbu Biber ke Ukraina untuk membantu pasukannya memperlancar mobilisasi pasukan di medan perang.
Enam sistem jembatan pertama dikirim akhir tahun ini. Sementara 10 sistem lainnya akan menyusul tahun depan, kata Menteri Pertahanan Federal Jerman Christine Lambrecht pada sebuah kesempatan.
Biber adalah jembatan lipat taktis mobile (bergerak) untuk membantu kendaraan lapis baja kawan menyeberangi rintangan seperti sungai, jurang, maupun parit.
Kendaraan hanya dioperaikan oleh dua kru saja yakni pengemudi dan operator jembatan. Sistem jembatan hanya memerlukan waktu tiga menit untuk siap digunakan.
Jembatan bergerak Biber didasarkan pada sasis tank tempur utama (MBT) Leopard 1. Panjang jembatan mencapai 22 m dan lebar 4 m. Sementara bobotnya mencapai 10 ton.
Kendaraan dibekali penggerak mesin diesel MTU MB 838 Ca-500 yang menghasilkan daya 830 hp. Kecepatan maksimumnya 62 km/jam dan berjangkauan operasi 550 km.
Saat dibentangkan, jembatan bisa dinaiki dan dilewati beragam kendaraan perang berbobot hingga 55 ton.
Menilik sejarahnya, Biber dirancang untuk memenuhi persyaratan Bundeswehr sejak tahun 1965.
Sebanyak 105 unit kendaraan yang dijuluki sebagai Bruckenlegepanzer Biber (BRP-1) dipesan oleh Angkatan Darat Jerman dan kemudian resmi berdinas sejak 1975.
Biber juga digunakan oleh militer Australia, Kanada, dan Belanda. Juga untuk AD Italia yang dibuat oleh perusahaan OTO Melara secara lisensi.
-RBS-