AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya akan meningkatkan kesiapan tempur triad nuklir dan menyoroti penggunaan rudal jelajah hipersonik baru Zircon (Tsirkon).
Hal ini disampaikannya dalam pidato di hadapan para kepala pertahanan di Moskow pada 21 Desember 2022 lalu.
Ditambahkan, Kremlin akan menginvestasikan apa pun yang diperlukan untuk meningkatkan persenjataan nuklirnya dan menyebutkan rudal jelajah hipersonik Zircon akan tersedia untuk pasukannya dalam beberapa minggu ke depan.
“Kami tidak memiliki batasan pendanaan. Negara dan pemerintah menyediakan semua yang diminta tentara,” ujarnya seperti diwartakan Daily Mail.
Sementara itu, pada tanggal 23 Desember 2022, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengumumkan pengiriman pertama rudal hipersonik Zircon ke Angkatan Laut Rusia mulai dilakukan.
Didapuk sebagai pengusung Zircon adalah fregat Admiral Gorshkov yang tengah menjalani persiapan akhir sebelum berlayar untuk misi di lautan.
Seperti diketahui, Militer Rusia adalah pengguna rudal jelajah hipersonik pertama di dunia yakni dengan rudal jelajah Kinzhal. Sementara Amerika Serikat dan China baru dalam taraf pengembangan.
Selama invasi ke Ukraina, rudal jelajah Kinzhal yang diluncurkan dari udara (dengan MiG-31BM atau pembom Tu-22M3), telah menjadi andalan dan terbukti tak dapat dicegah oleh sistem pertahanan udara Ukraina.
Sedangkan Zirkon adalah rudal jelajah hipersonik lainnya yang dikembangkan industri pertahanan Rusia.
Perancang Zircon adalah biro NPO. Rudal ini sedang diproduksi massal di pabrik Mashinostroyeniya.
Zirkon yang memiliki kode resmi 3M22 ini dapat dilengkapi hulu ledak konvensional maupun nuklir. Selain diluncurkan dari kapal perang permukaan, juga dapat dilepaskan dari kapal selam.
Rudal Zircon memiliki dimensi panjang 9 m dan diameter 60 cm, dibekali mesin scramjet berbahan bakar cair. Mampu melucur hingga kecepatan 9 Mach dengan jangkauan hingga 1.500 km.
Dengan kecepatan yang sangat tinggi tersebut, Militer Rusia mengklaim Zircon tidak dapat dideteksi kehadirannya dan tak dapat dicegat oleh sistem pertahanan udara apapun yang dimiliki Ukraina.
-RBS-