AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Nigeria (NAF) menyanjung jet tempur JF-17 Thunder dan pesawat serang turboprop A-29 Super Tucano dalam perannya memerangi terorisme di negeri itu.
Selain kedua pesawat tersebut, NAF juga mengakui peran besar kendaraan udara tak berawak (drone/UAV) dalam operasi yang dijalankan.
“Jet tempur JF-17 buatan Pakistan, pesawat A-29 Super Tucano dari Amerika, dan UAV membantu Nigeria memenangkan perang melawan terorisme,” kata Kepala NAF Marsekal Udara Oladayo Amao, 8 Desember.
Pesawat-pesawat tersebut, ujarnya, telah menjadi salah satu alasan mengapa NAF memenangkan perang melawan terorisme di Nigeria.
NAF mengoperasikan tiga jet JF-17 yang dipersenjatai dengan rudal dan bom untuk melaksanakan serangan terhadap sasaran di darat.
Demikian juga dengan A-29 Super Tucano di mana Amerika Serikat telah memberikan izin bagi Nigeria untuk menggunakan pesawat tersebut melawan militan Boko Haram.
Atas kinerja JF-17 yang baik, tersiar kabar bila Nigeria akan menambah pembelian JF-17.
Namun, pesawat yang akan dibeli berikutnya kemungkinan adalah JF-17 Block III yang memiliki beberapa peningkatan besar dibandingkan Block II yang digunakan NAF.
Dalam konteks ini, kunjungan Marsekal Udara Amao ke pameran pertahanan IDEAS di Karachi, Pakistan dan bertemu dengan pimpinan tertinggi Angkatan Udara Pakistan serta industri pesawat Pakistan sangat penting artinya.
Selain akan mengakuisisi jet tempur tambahan, Nigeria juga telah memesan dua pesawat angkut C295, dua Beechcraft King Air 360, empat pesawat pengintai Diamond DA-62, tiga UCAV Wing Loong II dan enam helikopter T-129 ATAK.
Akuisisi lain yang sedang berlangsung termasuk dya helikopter multiperan Agusta 109 Trekker, 12 helikopter serang AH-1Z, dan 24 pesawat jet latih/serang M-346.
-Poetra-