AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Beberapa bulan terakhir, pemberitahuan tentang keberhasilan drone Bayraktar TB2 milik Ukraina mempecundangi militer Rusia, seperti hilang dari pemberitaan media.
Para analis bertanya-tanya, ke mana drone buatan perusahaan BaykarTurkiye tersebut?
Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah kehabisan stok.
Menurut sumber Rusia, pasukan Moskow telah menembak jatuh setidaknya 130 drone Ukraina sejak awal perang.
Angka tersebut sangat berbeda dari yang dipublikasikan oleh pihak Turkiye yang menyatakan Ukraina membeli 50 unit Bayraktar TB2 saja, .
Namun demikian, ada laporan bahwa Turkiye secara tidak resmi telah mengirimkan setidaknya lebih dari 50 unit.
Alasan lain yang mungkin adalah kesepakatan gas antara Rusia dan Turkiye tang menyebabkan negeri Ottoman ini tak lagi mengirimkan bantuan drone intai serang untuk militer Ukriana.
Situs Bulgarian Military memberitakan, beberapa bulan yang lalu bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah menetapkan persyaratan pada Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan untuk tidak mengirimkan drone serang ke Ukraina untuk menjaga agar kesepakatan gas tetap aktif.
Beberapa ahli mengatakan bahwa keterlibatan Rusia dalam kesepakatan ekspor biji-bijian Ukraina juga menjadi alasan drone Turkiye tidak lagi dipasok ke Ukraina, yang merupakan bagian dari ketentuan Moskow.
Selama perang Rusia-Ukraina, salah satu keterlibatan drone Bayraktar TB2 yang menjadi pembicaraan, adalah keberhasilannya saat ikut menyerang pulau Ular yang diduduki pasukan Rusia pada minggu pertama bulan Mei.
Namun memasuki musim panas, media Rusia menyebut periode ini sebagai “hujan Bayraktar” karena puluhan drone Bayraktar TB2 Ukraina banyak yang ditembak jatuh pasukan pertahanan udara Rusia.
Ada kemungkinan besar pasokan drone Turki untuk militer Ukraina memang telah habis.
Tapi, juga sulit untuk mengesampingkan kemungkinan bahwa Ankara memerintahkan Kyiv untuk menyembunyikan informasi tentang kegiatan Bayraktar TB2-nya untuk menjaga hubungan Turkiye dengan Rusia tetap aman.
-RBS-