AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Menteri Pertahanan Rusia Jenderal Sergey Shoigu telah mengumumkan peningkatan penyebaran generasi terbaru Tornado-S MLRS (Multiple Launch Rocket System) di Ukraina.
Selain itu, sistem artileri medan kelas berat 2S7M Malka, yang dianggap sebagai senjata self-propelled howitzer (SPH) paling kuat di dunia juga turut disebarkan.
Tornado-S adalah generasi terbaru sistem peluncur roket multilaras buatan Rusia yang mampu menembakkan roket berpemandu pada jarak tembak maksimal 120 km.
Tornado-S dapat menembakkan roket berpemandu dan tidak berpemandu, termasuk di antaranya roket berpemandu 9M544 dan 9M549.
9M544 adalah roket berpemandu kaliber 300 mm yang menggunakan sistem navigasi inersia strap-down SN398, dikombinasikan dengan perangkat navigasi dan pemosisian satelit Glonass.
Roket ini dilengkapi dengan hulu ledak fragmentasi berdaya ledak tinggi yang mampu mengeliminasi target mulai dari personel, kendaraan lapis baja, baterai artileri, pos komando, dan depot amunisi.
Roket berpemandu 9M549 dilengkapi dengan submunisi HE-FRAG (High Explosive Fragmentation).
Sementara untuk 2S7M Malka adalah versi perbaikan dari 2S7 Pion yang didasarkan pada sasis kendaraan roda rantai (tracked) dan dipersenjatai dengan howitzer 2A44 kaliber 203 mm.
2S7M Malka dirancang untuk menghancurkan berbagai target strategis musuh dengan jarak tembak hingga 50 km.
Howitzer mampu menembakkan amunisi standar serta amunisi artileri nuklir. Proyektil nuklir 203 mm RD5-1 memiliki kapasitas setara 2.000 ton TNT.
Proyektil presisi tinggi baru juga sudah tersedia, yang meningkatkan akurasi tembakan menggunakan sistem navigasi radio-balistik dan satelit.
Guna meningkatkan akurasi tembakan artileri, tentara Rusia menggunakan drone Orlan-10 untuk melakukan misi pengintaian dan mengirimkan gambar dan data secara real-time tentang target yang disasar.
-RBS-