ANGKASAREVIEW.COM – Penerbangan paling lama di dunia saat ini masih dipegang oleh Qantas Airways dengan penerbangan rute Perth-London yang membutuhkan waktu hingga 17 jam. Namun sebentar lagi rekor itu akan ditumbangkan oleh Singapore Airlines yang akan meluncurkan penerbangan hampir 20 jam di udara.
Maskapai Singapura itu berencana menggelar penerbangan terlamanya pada akhir tahun ini.
Pesawat terbaru Singapore Airlines, Airbus A350-900ULR (untuk Ultra Long-Range) akan melakukan perjalanan dengan memecahkan rekor terbang dari Singapura ke New York tanpa henti.
Awalnya, maskapai ini akan menggunakan pesawat Airbus A340-500 bermesin empat untuk melayani rute tersebut. Dalam sekali terbang, A-340-500 hanya memiliki 100 kursi kelas bisnis di dalamnya.
Namun, manajemen Singapore Airlines menganggap layanan itu tidak efisien dan Singapore Airlines membatalkan penerbangan pada tahun 2013.
Baca juga:
Singapore Airlines Sabet Gelar Best Airline in the World
Ini Dia STK BR18, Senapan Serbu Baru Singapura Pengganti SAR 21
Singapore Airlines kini menerima pengiriman Airbus A350-900 dan telah memiliki 21 pesawat dalam armadanya. Masih ada 67 unit A350-900 lagi yang masih dalam antrean produksi. Di antara pesanan tersebut, Singapore Airlines memilih 7 unit A-350 versi Ultra Long Range.
Pada 23 April, pesawat itu melakukan uji terbang pertama, hampir lima jam perjalanan yang diluncurkan dari pabrik perakitan pesawat udara di Toulouse, Perancis.
Ultra Long Range akan mampu terbang sejauh 17.960 km, lebih jauh sekitar 1.900 km dibandingkan A350 standar. Ini berarti Singapore Airlines akan merebut kembali mahkota penerbangan non-stop terpanjang di dunia.
Untuk menjaga kenyamanan penumpang, A350 memiliki filosofi desain yang membuat kabin pesawat terasa lebih seperti ruangan, ketimbang tabung panjang.
Pesawat ini memiliki langit-langit yang tinggi, pencahayaan LED yang canggih, dinding samping yang hampir vertikal dan tingkat kebisingan yang rendah.
“A350 adalah desain clean-sheet yang telah dirancang untuk penerbangan jarak jauh tersebut,” Florent Petteni, direktur pemasaran interior pesawat Airbus untuk A350, seperti dikutip oleh CNN.
Sistem sirkulasi udara pada A350 juga telah dirancang untuk menjadi tenang. (IAN)