Balas dukungan Iran ke Rusia, Israel diminta AS kirim rudal balistik LORA ke Ukraina

Rudal balistik LORA_IAI_ AIRSPACE REVIEWIAI

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Iran memberikan dukungan kepada Rusia dengan memasok drone intai serang, drone kamikaze, dan rudal balistik jarak pendek untuk berperang dengan Ukraina. Tindakan ini membuat Israel gerah.

Atas tindakan tersebut, Israel yang juga diminta Amerika Serikat untuk membantu persenjataan ke Ukraina dapat melakukan hal yang serupa. Terutama mengirimkan rudal balistik LORA (Long Range Attack) dengan jangkauan 400 km.

Perlu dicatat, walaupun menggunakan istilah long range, untuk ukuran rudal balistik jarak 400 km merupakan jarak pendek.

Jika itu benar-benar terjadi, pengiriman rudal balistik presisi tinggi LORA ke Ukraina dapat diartikan sebagai pembalasan atas Iran yang memberikan rudal Fateh-110 dan Zolfaghar kepada Rusia, seperti ditulis Military Cognizance (23/11).

Eyal Hulata, Kepala Dewan Keamanan Nasional Israel, mengeluarkan peringatan bahwa jika Rusia membeli rudal Iran, Israel akan memberi Ukraina rudal taktis.

Rudal LORA akan menjadi bahaya yang sangat serius bagi pasukan Rusia.

Berdasarkan sejarahnya, perusahaan pertahanan Israel yakni IAI (Israel Aerospace Industries) telah mengerjakan rudal balistik jarak pendek LORA tersebut sejak tahun 2003.

Keberadaan proyek LORA pertama kali diperkenalkan tahun 2006 di pameran pertahanan Eurosatory di Perancis dan melakukan debut publiknya tahun 2007 di gelaran Paris Air Show.

Kompleks rudal balistik taktis LORA terdiri dari empat rudal siap tembak yang dipasang pada tabung peluncuran dan tabung penyimpanan bergaya kontainer tertutup.

Mereka memiliki kemampuan diluncurkan dari kapal fregat dari permukaan laut maupun dari darat menggunakan truk angkut militer.

Versi darat LORA dipasang pada sasis truk KAMAZ-6350 dengan mesin diesel KamAZ-740.50.360 berkekuatan 360 ps yang memungkinkan kendaraan melaju hingga 90 km/jam dan jangkauan 1.000 km.

Untuk mencapai target stasioner dengan koordinat yang telah ditentukan, LORA dilengkapi dengan sistem navigasi inersia, perangkat navigasi GPS, dan detektor fotolistrik terminal. Penyimpangan roket (CEP) hanya sekitar 10 m.

Fitur khusus dari rudal LORA adalah lintasan yang telah diprogram sebelumnya dengan kemampuan untuk menyesuaikan sendiri jalur penerbangan untuk menetralkan sistem pertahanan udara musuh.

Untuk dimensinya LORA memiliki panjang 5,2 m, diameter 62 cm, berat kisaran 1,6-1,8 ton dan muatan hulu ledak antara 440 hingga 600 kg.

Hulu ledak diposisikan di kompartemen kepala rudal. Sementara peralatan kontrol ditempatkan di kompartemen ekor.

Meski kecepatan rudal tersebut saat ini tidak diketahui, beberapa ahli militer yakin rudal tersebut dapat mencapai kecepatan antara Mach 3,5 hingga Mach 4.

LORA dapat disiapkan untuk ditembakkan dalam waktu sekitar 10 menit dan dengan pengisian ulang yang cepat berkat kendaraan pendukung yang mendampingi.

LORA sendiri telah mendapatkan cap battle proven, digunakan Angkatan Darat Azerbaijan dalam Konflik Nagorno-Karabakh 2020 melawan Armenia.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *