AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pesawat tempur tak berawak buatan perusahaan Baykar Technologies, Turki yaitu Kizilelma, mulai melakukan uji berjalan menuju/di landasan (taxi).
Pengujian dilaksanakan di Pusat Pelatihan dan Pengujian Penerbangan Akinci di Provinsi Tekirdag, Turki.
Ini adalah uji operasi taksi sebelum si Apel Merah (Kizilelma) melaksanakan penerbangan pertamanya.
Kizilelma menggunakan mesin turbofan Ivchenko-Progress tunggal buatan Ukraina, Kizilelma.
UCAV dengan konfigurasi canard-delta disebut perusahaan mampu terbang selama enam jam dan memiliki radius tempur sejauh 500 mil laut.
Pesawat berbobot lepas landas maksimum (MTOW) 13.228 pon ini dapat terbang hingga ketinggian 35.000 kaki.
Untuk tahap pertama, prototipe Kizilelma ditenagai mesin turbofan Ivchenko-Progress AI-25TLT non-afterburning.
Nantinya, mesin akan diganti dengan Ivchenko-Progress AI-322F afterburning yang dapat membawa Kizilelma pada kecepatan supersonik.
Berbeda dengan drone Bayraktar TB2 dan Bayraktar Akinci, Kizilelma dirancang mampu melaksanakan pertempuran udara ke udara layaknya pesawat tempur berawak.
Pesawat ini juga memiliki kemampuan melakukan operasi intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR) serta serangan.
Untuk radar, perusahaan menyebut Kizilelma akan dilengkapi dengan radar AESA active electronically scaned array (AESA).
Pengembangan Kizilelma sebenarnya telah dimulai sejak 2013.
Namun, proyek ini baru diungkap ke publik pada Juli 2021 ketika studi konseptual dipresentasikan, tulis The Drive.
Penerbangan pertama prototipe Kizilelma dijadwalkan berlangsung tahun depan.
-KMZ-