AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Melalui akun Twitter resminya, Kementerian Pertahanan Turkiye merilis informasi pada 31 Oktober 2022 lalu bahwa angkatan udaranya telah menerima tiga pesawat latih dasar gelombang pertama dari Pakistan.
Pesawat tersebut adalah MFI-17 Super Mushshak yang diproduksi oleh Pakistan Aeronautical Complex (PAC) yang berbasis di Kamra, Pakistan.
Proyek pengadaan Super Mushshak oleh Turkiye ini telah mengalami penundaan sejak kontrak ditandatangani selama Pameran Pertahanan IDEAS 2016 di Karachi.
Total sebanyak 52 pesawat dibeli. Pesawat ini akan menggantikan Cessna T-41D dan SIAI Marchetti SF260D milik AU Turkiye.
Seluruh pesawat Super Mushshak ini nantinya akan beroperasi dengan 123 Filo dari Izmir-Kakliç dan 126 Filo dari Istanbul/Atatürk dan Yalova.
Pesawat baling-baling bermesin tunggal ini akan digunakan selama fase awal pelatihan calon pilot AU Turkiye sebelum beralih ke pesawat latih lanjut lanjut KAI/TAI KT-1T dan TAI Hürkus.
Berdasarkan sejarahnya, MFI-17 Super Mushshak dikembangkan dari MFI-17 Mushshak (Mahir) yang tak lain versi upgrade dari Saab MFI-15 asal Swedia yang dibuat dibawah lisensi di Pakistan.
Mengenai spesifikasinya, Super Mushshak memiliki dimensi panjang 7 m, rentang sayap 8,85 m, tinggi 2,5 m. Memiliki berat lepas landas maksimum (MTOW) 1.200 kg.
Sebagai penggeraknya sebuah mesin piston Textron Lycoming IO-360-A1B6 4 silinder berpendingin udara yang menghasilkan daya sebesar 149 kW (200 hp).
Kecepatan maksimumnya 236 km/jam, ketinggian terbang hingga 4.100 m dan memiliki ketahanan terbang selama 5 jam 10 menit.
Super Mushshak memiliki kokpit kaca besar dan kabinnya dapat memuat dua awak (seorang instruktur dan seorang siswa pilot), tersedia kursi ketiga di belakang sebagai opsional.
Selain sebagai pesawat latih dasar, Super Mushshak dapat melakukan berbagai misi, termasuk kontrol udara lanjutan, patroli perbatasan, pengintaian, pengamatan tembakan artileri, penghubung, dan transportasi.
Pesawat dapat tinggal landas dan mendarat dari landasan sederhana, bahkan dapat beroperasi dalam kondisi cuaca buruk sekalipun.
Hingga saat ini, PAC telah memproduksi lebih dari 300 pesawat Mushshak dan Super Mushshak untuk penggunaan domestik dan ekspor.
Selain Turkiye, Pakistan telah mengekspor pesawat latih ini ke beberapa negara, antara lain Azerbaijan, Arab Saudi, Oman, Iran, Afrika Selatan, Qatar, dan Nigeria.
-RBS-
Keren juga Pakistan. Untuk Indonesia sendiri, apakah kita sudah memproduksi pesawat latih sendiri ya?
Bahkan Pakistan sudah bisa produksi pesawat tempurnya sendiri.