AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dalam penyelenggaraan Indo Defence 2022 yang baru saja berlalu, perusahaan pertahanan Roketsan dari Turkiye mendapatkan order sistem rudal artileri darat ke darat Khan dari Indonesia.
Wakil Direktur Utama Roketsan, Murat Kurtulus, mengatakan bahwa pasar Indonesia dan negara di Asia Tenggara lainnya sangat penting bagi perusahaan karena pengaruh geopolitiknya seiring dengan perkembangan ekonomi dan populasinya, seperti dikutip Anadolu Agency.
“Dengan kontrak yang telah ditandatangani, kami akan menyerahkan produk pertama kepada Kementerian Pertahanan Indonesia dalam waktu dekat,” ujar Kurtulus.
Dengan fakta ini, menjadikan Indonesia sebagai pasar ekspor pertama rudal balistik jarak dekat Khan atau pengguna kedua setelah Militer Turkiye.
Nama Khan sendiri ditujukan untuk pasar ekspor, sedangkan untuk dalam negeri Turkiye disebut sebagai Bora.
Roketsan mulai mengembangkan Bora/Khan ini sejak 2009, dan mulai resmi berdinas untuk Militer Turkiye sejak 2017. Total sekitar 800 unit rudal telah diproduksi.
Tergolong sebagai rudal balistik taktis, Khan memiliki jangkauan minimum 80 km dan jangkauan maksimum 280 km, sedangkan versi asli Bora berjangkauan maksimum 700 km.
Rudal ini memiliki panjang 8 m, diameter 61 cm, dan berat total 2.500 kg dengan membawa hulu ledak berdaya ledak tinggi atau fragmentasi seberat 570 kg. Kecepatan luncur rudal mencapai 5 Mach.
Rudal dipandu dengan Sistem Pemosisian Global (GPS) dan Sistem Satelit Navigasi Global (GNSS) Aided Intertial Navigation System (INS) atau hanya INS dengan tingkat akurasi CEP (circular error probability) sekitar 10 m.
Sebagai kendaraan pengusung rudal dapat menggunakan jenis truk sesuai keinginan dari calon pengguna.
Saat ini Roketsan menyandingkan Bora/Khan dengan truk kelas berat Volat 8X8 asal Belarusia yang dapat membawa dua rak masing-masing berisi satu rudal.
Selama di pameran Indo Defence, selain rudal balistik taktis Khan, Indonesia juga mengorder sistem rudal pertahanan udara HISAR O+ yang diproduksi oleh perusahaan Aselsan dan Roketsan.
-RBS-
Rudalnya mirip dengan 9M120 Ataka buatan Russia, TNI AD punya sebanyak 8 Unit yg di pasang di MI-35p , hanya sekarang sdh expire.. Karena tidak memiliki alat pemeliharaannya yaitu KPM 9 B