Schiebel promosikan CAMCOPTER S-100 versi Naval di Euronaval 2022

Schiebel Camcopter S-100Twitter

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pada Euronaval 2022, International Naval Defense Exhibition di Paris, Perancis, perusahaan yang berbasis di Austria, Schiebel mempromosikan versi Naval dari Sistem Udara Tak Berawak (UAS) CAMCOPTER S-100.

Schiebel mengumumkan bahwa perusahaannya telah dianugerahi program Penelitian dan Pengembangan iSAR, yang dibangun berdasarkan CAMCOPTER S-100.

Tujuannya adalah untuk mengembangkan wahana Pencarian dan Penyelamatan (SAR) maritim dengan menawarkan tingkat kemampuan otomatisasi yang lebih tinggi.

Ruang lingkup kontrak jutaan Euro ini mencakup pengembangan lebih lanjut dan pengiriman CAMCOPTER S-100 berkinerja tinggi, termasuk integrasi sensor berteknologi tinggi terbaru.

Memungkinkan deteksi dan identifikasi, baik siang maupun malam, dari pencarian orang hilang, benda hanyut dan zat pencemar di laut lepas; serta pemantauan atmosfer beracun dan berbahaya, emisi dari kapal dan polusi permukaan laut.

Selain itu, proyek ini mencakup sistem pengumpulan dan distribusi data yang menggabungkan informasi dari sensor CAMCOPTER S-100, helikopter berawak AW139, pesawat CN235, serta data sensor dari dua kapal.

Mengenai spesifikasinya, CAMCOPTER S-100 memiliki dimensi panjang 3.1 m, diameter rotor utama 3,4 m, dan tinggi 1,1 m.

Berat lepas landas maksimumnya 200 kg, sedangkan berat kosong dan kapasitas muatan masing-masing adalah 110 kg dan 50 kg.

CAMCOPTER S-100 dilengkapi dengan dua ruang muatan dan ruang elektronik tambahan. Sensor elektro-optik/infra-merah (EO/IR) siang dan malam yang stabil.

Juga peralatan pengawasan termal membantu menangkap gambar definisi tinggi, yang ditransmisikan secara real-time ke GCS melalui data garis pandang link dengan jangkauan 180 km.

Drone dapat membawa 57 liter bahan bakar di tangki internal dan dilengkapi tangki bahan bakar eksternal untuk menambah jangkauannya.

Melansir Navy Recognition, sistem CAMCOPTER S-100 memiliki pengalaman lebih dari 30.000 jam terbang di seluruh dunia dari pangkalan darat dan berbagai kapal jenis kapal.

Keluarga drone sayap putar ini telah beroperasi dengan militer di 17 negara, termasuk didalamnya tetangga Indonesia yakni Malaysia, Thailand, Myanmar dan Australia.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *