AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kementerian Pertahanan Ukraina pada 15 Oktober menyatakan, sistem pertahanan udara IRIS-T SLM (Surface Launched Medium-Range) kiriman dari Jerman telah dioperasikan oleh pasukan Ukraina.
Disebutkan, sistem rudal antipesawat jarak menengah itu ditempatkan di wilayah selatan Ukraina.
Ukraina membutuhkan banyak sistem pertahanan udara seiring meningkatnya ancaman serangan dari udara yang lebih gencar dilakukan Rusia selama pekan terakhir.
Rusia dikabarkan telah memborong ribuan drone kamikaze Shahed-136 dari Iran, dan sekarang beredar kabar Teheran juga sedang mengirimkan drone kamikaze yang lebih kuat ke Moskow, yakni Arash-2.
Pada bulan Juli lalu, Airspace Review memberitakan bahwa Ukraina tertarik untuk membeli 11 sistem pertahanan antipesawat IRIS-T SLM dari Jerman.
Sebagian besar pembiayaan untuk akuisisi ini akan didapat dari pinjaman pemerintah Jerman, menurut laporan surat kabar Jerman WELT.
Kabar tersebut muncul tak lama setelah pengumuman pasokan 100 PzH-2000 ke Ukraina senilai 1,7 miliar euro.
IRIS-T SLM dikembangkan sebagai pelengkap sistem antipesawat jarak pendek saudaranya yaitu IRIS-T SLS.
Sistem ini menggabungkan radar pengawasan 3D, sistem IFF, sistem komando dan kontrol, dan peluru kendali inframerah IRIS-T.
Untuk radar pilihannya adalah antara Saab Giraffe-1X dari Swedia dan versi Hensoldt Spexer dari Jerman.
-Kallmoz-