AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sebagai protes atas latihan militer gabungan baru-baru ini antara Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS), selusin pesawat militer Korea Utara terbang dikerahkan untuk ‘mengganggu’ latihan perang tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan, yang melaporkan bahwa pada pukul 14:00, delapan jet tempur dan empat pembom AU Korea Utara terbang formasi di utara garis demarkasi antara kedua negara.
Menurut JCS, tanggapan luar biasa terhadap penerbangan jet tempur Korea Utara ini, AU Korea Selatan segera mengerahkan 30 jet tempurnya ke wilayah tersebut, seperti diberitakan oleh Military Cognizance.
Diketahui, delapan jet tempur yang digunakan oleh AU Korea Utara adalah jenis MiG-29 yang diperoleh saat era Uni Soviet masih berdiri.
Diketahui AU Korea Utara saat ini mengoperasikan sekitar 35 unit MiG-29 jenis B/SE/UB sebagai jet tempur garis depan.
Sebagai jet tempur lapis kedua yakni 26 unit MiG-21 dan 56 MiG-23 juga buatan Uni Soviet.
Lalu 106 jet tempur J-5, 97 unit J-6 dan 120 unit J-7, ketiganya dipasok oleh China.
Sebagai pesawat serang/pembom diperkirakan tersedia 18 unit Su-7, 34 unit Su-25, dan sekitar 50 bomber H-5 (Il-28 versi China).
-RBS-