AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – General Atomics-Aeronautical Systems (GA-ASI) telah menyerahkan sistem pesawat yang dipiloti dari jarak jauh (RPAS) Protector RG Mk1 pertama kepada Kementerian Pertahanan (Kemhan) Inggris.
Pengalihan kepemilikan resmi RPAS dari GA-ASI ke MoD selesai bulan lalu di fasilitas operasi penerbangan Desert Horizon perusahaan di El Mirage, California, AS, kata perusahaan.
RPAS tersebut diterima oleh Direktur Unit Pengadaan Peralatan dan Dukungan (DE&S) Tempur Udara Kementerian Pertahanan Inggris, Simon Ellard.
Penyerahan dilaksanakan setelah prosedur uji penerimaan (ATP) pesawat selama dua bulan berhasil dilaksanakan bersama oleh Kementerian Pertahanan dan GA-ASI.
ATP melibatkan berbagai inspeksi dan evaluasi pada perangkat keras RPAS dalam pengoperasian dan kesesuaian dengan persyaratan fungsional dan teknis.
Penanggung jawab senior program Royal Air Force (RAF) Komodor Alex Hicks mengatakan, pelatihan teknisi Protector RG Mk1 RAF akan dilaksanakan sebelum kedatangan pesawat pertama di Inggris tahun depan.
Protector RG Mk1 akan dioperasikan di bawah Izin Militer Inggris untuk Terbang dengan nomor ekor PR005.
RG Mk1 akan terus berada di AS untuk melakukan program pelatihan awal sebelum pengiriman terakhirnya ke RAF Waddington pada tahun depan.
RPAS saat ini sedang diuji terhadap NATO dan standar sertifikasi keselamatan Inggris yang akan memungkinkan pesawat untuk beroperasi di wilayah udara sipil.
Sertifikasi ini akan menandai izin operasional penuh untuk pesawat, yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2024.
Setelah dikirim, pesawat baru akan menggantikan MQ-9B Reaper RPAS.
Protector dapat beroperasi terus menerus selama hampir 40 jam.
RPAS ini menawarkan peningkatan kemampuan intelijen, pengawasan, penargetan, dan pengintaian (ISTAR) kepada pasukan Inggris.
Pesawat tersebut akan dikerahkan untuk melakukan pencarian dan penyelamatan, tanggap bencana dan misi ISTAR.
-Poetra-