AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Ketua Dewan Federasi Rusia, Valentina Matvienko, telah meminta parlemen Ukraina untuk segera melakukan pembicaraan damai guna menyelesaikan konflik antara kedua negara.
Usulan itu disampaikan Matvienko dalam KTT para pembicara parlemen G20 di Jakarta, Kamis.
Dalam KTT itu, delegasi Ukraina yang dipimpin oleh ketua Verkhovna Rada Elena Kondratyuk, juga diundang ke acara tersebut, meskipun Ukraina bukan bagian dari kelompok ekonomi utama dunia.
“Mari kita, parlemen Rusia dan parlemen Ukraina, duduk di belakang meja perundingan hari ini, di platform parlemen G20. Mari kita coba memahami satu sama lain dan mencari solusi,” ujar Matvienko seperti diberitakan Russia Today.
Senator top Rusia tersebut mencatat bahwa Moskow dan Kiev hampir mencapai kesepakatan damai selama pembicaraan di Istanbul pada akhir Maret lalu.
Namun, kata dia, Ukraina berada di bawah manajemen eksternal pada waktu itu dan akhirnya menyerah pada perjanjian itu.
Ditambahkan, Rusia telah membuat banyak tawaran ke Kyiv untuk terlibat dalam pembicaraan damai sejak pecahnya konflik pada akhir Februari.
“Kami mengatakannya lagi – kami mendukung negosiasi, dialog, solusi politik damai untuk krisis ini. Mari kita mulai berbicara. Mari kita ke belakang meja perundingan,” lanjut Matvienko.
Matvienko mengatakan dia tidak terkejut dengan kurangnya tanggapan atas proposalnya untuk memulai dialog dari delegasi parlemen Ukraina.
“Ini bisa dimengerti karena Ukraina tidak bebas dalam mengambil keputusan. Itu tidak dapat membuat keputusan sendiri, tanpa keterlibatan tuannya,” ujar dia yang disinyalir mengarah kepada AS, Inggris, dan Uni Eropa.
Sementara itu, pada awal pekan ini, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky telah menandatangani dekrit yang melarang negosiasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Zelensky mengklaim bahwa Ukraina hanya akan berbicara dengan Rusia jika Rusia memiliki presiden yang berbeda.
Kremlin kemudian menanggapi pernyataan Zelensky dengan mengatakan siap menunggu presiden Ukraina yang baru yang dapat mengubah posisinya.
-Poetra-