AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kantor proyek US Army Tactical Aviation and Ground Munitions (TAGM) telah memberikan kontrak kepada AeroVironment untuk mengirimkan sistem rudal taktis (TMS) Switchblade 300.
Kontrak senilai 20,6 juta USD tersebut tidak menyebutkan berapa unit drone Switchblade 300 yang akan dikirimkan oleh AeroVironment. Namun sistem ini akan dikirimkan pada Juli tahun depan.
Drone Switchblade 300 memungkinkan operator untuk melacak ancaman dan sekaligus menghancurkan sasaran.
Drone yang dikembangkan oleh AeroVironment ini dapat digunakan dengan cepat dari platform darat.
Drone Switchblade 300 memiliki kemampuan serangan presisi dengan jarak jangkau hingga 6 mil (9,65 km) dari lokasi peluncuran.
Dilengkapi dengan kemampuan intelijen, pengawasan, dan pengintaian, Switchblade 300 dapat digunakan untuk menyerang sasaran termasuk kendaraan lapis baja di luar target garis pandang.
Sistem peluncuran menggunakan tabung ini dapat dioperasikan secara mandiri oleh satu operator.
Switchblade 300 merupakan drone kamikaze atau loitering munition.
Meski baru terdengar lebih gencar saat ini, drone ini sebenarnya telah satu dekade digunakan oleh Angkatan Darat AS, sejak diperkenalkan pada tahun 2011 dengan nama Switchblade.
Drone ini memiliki fleksibilitas yang baik karena dapat dimasukkan ke dalam ransel prajurit dan diluncurkan dari tabung.
Nama Switchblade sendiri berasal dari model sayap pegas yang dapat dilipat di dalam tabung untuk kemudian mengembang lagi setelah dilepaskan.
Varian yang lebih besar yakni Switchblade 600 diluncurkan tahun 2000.
Lebih dari 700 drone Switchblade 300 drone telah dikirim oleh AS ke Ukraina sebagai bagian dari pengiriman bantuan paket senjata menyusul terjadinya serangan oleh Rusia ke negara tetangganya tersebut.
-Jaden-