AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara AS (USAF) telah memberikan kontrak sebesar 985 juta dolar AS (USD) untuk mengembangkan rudal hipersonik.
Raytheon memenangkan tender rudal bertenaga scramjet ini setelah menyisihkan kompetitor lain dalam proses tender yang berlangsung selama satu tahun.
Program yang dinamai Hypersonic Attack Cruise Missile (HACM) akan dikerjakan Raytheon dari fase pembuatan prototipe hingga menjadi senjata operasional yang dapat digunakan dalam pertempuran.
Raytheon akan mengirimkan dua prototipe HACM nantinya.
USAF mengatakan, HACM akan menjadi senjata standoff yang diluncurkan dari udara untuk mencapai target bernilai tinggi.
Dijadwalkan, HACM akan dapat digunakan mulai tahun 2027.
Rudal akan terbang dalam kecepatan lebih dari Mach 5 dan mampu bermanuver sehingga sulit dilacak dan ditembak jatuh oleh musuh.
-Jaden-