AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) meminta agar pengiriman jet F-35 kepada para pelanggan dilanjutkan.
Hal ini terkait penemuan komponen mesin F-35 yang dibuat oleh Honeywell, di mana ternyata terdapat komponen paduan kobalt dan samarium dari China.
Meski demikian, paduan itu termagnetisasi di Amerika Serikat.
Selain itu, Kantor Program Gabungan F-35 pada hari Rabu juga telah mengatakan bahwa bagian itu tidak mengirimkan informasi dan tidak membahayakan keamanan atau keselamatan penerbangan pesawat.
Yang jadi masalah adalah bahwa kehadiran bahan-bahan yang bersumber dari China tersebut melanggar Suplemen Peraturan Akuisisi Federal Pertahanan, tulis Defense News.
Atas pertimbangan tersebut, pengiriman F-35 kepada pelanggan pun dihentikan sementara.
Dalam briefing dengan wartawan di Pentagon pada hari Jumat, William LaPlante, Wakil Menteri Pertahanan untuk Akuisisi dan Keberlanjutan, mengatakan penyelidikan terhadap paduan tersebut bergerak cepat.
Dijelaskan bahwa terdapat dua hal dari penggunaan komponen dari China.
“Pertama, dampak pada keamanan, jika ada. Dan kedua, berdampak pada kelaikan udara atau keselamatan, jika ada,” kata LaPlante.
Kini, jika penyelidikan menegaskan bahwa hal itu tidak ada masalah, LaPlante menjelaskan kemungkinan Pentagon dapat mengeluarkan pengabaian dan membuat lini produksi F-35 bergerak lagi.
LaPlante menggarisbawahi masalah ini terkait rantai pasokan yang berubah dengan cepat.
Hal ini, ujarnya, membuktikan bahwa industri pertahanan bergantung pada komponen yang terkadang kontraktor pertahanan utamanya sendiri tidak mengetahui setiap detail terhadap rantai pasokan komponen mereka.
-Jaden-