AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Menurut informasi yang diterbitkan oleh situs pertahanan asal Polandia, Defence24 (27/8), Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Błaszczak mengumumkan bahwa Polandia dapat membeli sistem peluncur roket multi laras (MLRS) K239 Chunmoo asal Korea Selatan.
Diketahui, kerja sama militer antara Polandia dan Negeri Ginseng Korea Selatan belakangan meningkatkan tajam.
Sebelum tertarik untuk mengakuisisi K239 MLRS, Polandia telah menandatangani kontrak untuk pengadaan 180 unit K2 Black Panther MBT serta 600 unit K9 Thunder 155 SPH.
Pengadaan alutsista besar-besaran militer Polandia ini terkait situasi negara tetangganya Ukraina yang tengah berperang dengan Rusia sejak Februari 2022 lalu.
Menteri Pertahanan Mariusz Błaszczak telah menyatakan bahwa Polandia akan memiliki “kekuatan darat paling kuat di Eropa” berkat investasi berkelanjutan oleh pemerintah, dengan menaikkan anggaran pertahanan menjadi 3% dari PDB, salah satu tingkat tertinggi di negara-negara NATO dan bertujuan untuk lebih meningkatkannya menjadi 5%.
Di luar keinginan untuk menambah sistem peluncur roket multi laras dari Korea Selatan, saat ini militer Polandia diperkirakan memiliki total 179 MLRS, termasuk 75 buatan era Uni Soviet BM-21, lalu 29 buatan Ceko RM-70, dan 75 Langusta WR-40 buatan lokal.
Mengenai K239 Chunmoo atau disebut juga sebagai K-MLRS (Korean MLRS), merupakan sistem roket artileri medan multi kaliber yang dirancang dan diproduksi oleh perusahaan Korea Selatan Hanwha Corp.
Proyek K239 Chunmoo dimulai tahun 2009 dan selesai pada akhir 2013. Sistem ini dikembangkan untuk menggantikan K136 Kooryong MLRS yang menua.
Untuk spesifikasinya, K239 Chunmoo memiliki berat kisaran 25 ton. Panjangnya 9 m, lebar 2,5 m, dan tinggi 3 m. Untuk mengoperasikannya dibutuhkan tiga awak.
Kendaraan pengusung roketnya berpenggerak 8X8, dibekali mesin diesel berdaya 400 hp, dengan kecepatan laju maksimum 80 km/jam dan jangkauan operasi 800 km.
K239 Chunmoo mengusung rak senjata dengan pilihan berupa roket kaliber 130 mm (20 roket) lalu 227 mm (12) dan 239 mm (12).
Jarak tembak efektifnya mencapai 36 km dengan roket 130 mm, 45 km untuk roket 227 mm, dan 80 km dengan roket berpemandu 239 mm. Dengan sistem panduannya berupa Inersia ditambah GPS.
Selain digunakan di dalam negeri oleh Angkatan Darat dan Korps Marinir Korea Selatan, K239 Chunmoo juga telah diekspor ke UEA sebanyak 12 sistem.
-RBS-