AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Komandan Angkatan Udara Iran (IRIAF) mengatakan bahwa IRIAF berencana untuk mengakuisisi jet tempur canggih Sukhoi Su-35 dari Rusia.
Pengumuman oleh kepala Angkatan Udara Iran ini datang tak lama setelah laporan ratusan kendaraan udara tak berawak (drone) Iran tiba di Rusia.
Brigadir Jenderal Hamid Vahedi, Komandan IRIAF, mengatakan kepada kantor berita Borna pada 4 September bahwa pembelian jet tempur Su-35 dari Rusia ada dalam agenda Angkatan Udara.
“Masalah ini menjadi agenda, dan kami berharap bisa mendapatkan pejuang generasi 4++ ini di masa depan,” kata Vahedi.
Komandan IRIAF juga menekankan bahwa keputusan akhir untuk membeli Sukhoi Su-35 dari Rusia berada di tangan Markas Besar Staf Umum Angkatan Bersenjata.
Melansir EurAsian Times (5/9), ada spekulasi tahun lalu bahwa Iran dan Rusia menandatangani kerja sama pakta pertahanan 20 tahun pada Januari 2022
Dalam klausul itu Iran dapat membeli senjata senilai 10 miliar dolar AS, termasuk 24 jet tempur Su-35SE, dua sistem rudal pertahanan udara S-400 yang ditingkatkan dan satelit militer.
Diketahui, Su-35SE ini awalnya diproduksi untuk Mesir, tetapi AS mengancam Kairo dengan sanksi di bawah Undang-Undang Melawan Musuh Amerika Melalui Sanksi (CAATSA).
Sejak kesepakatan dengan Mesir tersebut gagal, hampir 15 Su-35SE siap terbang dapat dikirim ke Iran awal tahun depan.
Sementara itu, menurut pejabat Pertahanan AS, pengiriman pertama drone Iran tiba di Rusia untuk upaya perang negara itu di Ukraina.
Para pejabat Pentagon mengatakan bahwa Rusia telah menerima dua jenis drone dari Iran, seri Mohajer-6 dan Shahed, yang dapat digunakan untuk melakukan serangan, peperangan elektronik, dan penargetan.
Pada awal Agustus, ada laporan prajurit Rusia berlatih menggunakan drone ini di Iran sebagai bagian dari perjanjian kerjasama antara kedua negara.
-RBS-
Foto: Russian MoD