AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Ukraina membutuhkan jet-jet tempur modern untuk melawan invasi Rusia. Kementerian Pertahanan Ukraina menyatakan, negaranya membutuhkan F-16 dan jet tempur sekutu lainnya.
“Selama 184 hari terakhir, pilot Angkatan Udara Ukraina telah memerangi musuh yang unggul secara numerik dan teknologi. Sudah waktunya kami memberikan prajurit terbaik kami alat untuk menyelesaikan pekerjaan. Ukraina membutuhkan F-16 sekarang,” ujar Kementerian Pertahanan Ukraina.
Pernyataan tersebut sebagai pembaruan dari permintaan Kyiv kepada sekutu untuk sumbangan jet tempur canggih, dengan fokus khusus pada F-16 Fighting Falcon buatan AS.
Ditambahkan bahwa jet tempur canggih diperlukan tidak hanya untuk kebaikan Ukraina, tetapi juga untuk mempertahankan dunia bebas.
Di unggahan lain melalui akun Twitter, Kementerian Pertahanan Ukraina menulis kata-kata pemimpin hak-hak sipil Amerika Dr. Martin Luther King Jr. yaitu “I have a dream”.
Lalu di bawahnya tertulis daftar pesawat yakni, F-16, F-22, F-35, Eurofighter Typhoon, Mirage 2000, dan Gripen.
Pada awal Perang Rusia-Ukraina, Presiden Volodymyr Zelensky dan pejabat Ukraina lainnya mengajukan beberapa permohonan kepada negara-negara Barat untuk meminta pesawat tempur untuk melawan Angkatan Udara Rusia.
Namun, mempersenjatai Ukraina dengan pesawat Barat dipandang terlalu provokatif bagi AS.
Kritik terhadap transfer pesawat perang yang diusulkan mencatat bahaya pilot Sekutu ditembak jatuh saat mengangkut pesawat ke Ukraina, yang hal itu akan menarik NATO langsung ke dalam konflik.
Zelensky juga menyerukan pembentukan zona larangan terbang NATO di atas Ukraina, yang juga ditolak karena kekhawatiran akan menarik AS dan kekuatan nuklir lainnya ke dalam perang.
Pada hari Sabtu lalu, Slowakia menandatangani perjanjian dengan Republik Ceko dan Polandia yang akan membuat rekan-rekan NATO-nya mempertahankan langit negara itu, memungkinkan pesawat MiG-29 Slowakia dikirim ke Ukraina, tulis Reuters.
Lebih dari enam bulan perang, Ukraina mendekati akhir persediaan amunisi dan peralatan Soviet. AS telah berusaha untuk mengamankan lebih banyak persenjataan Soviet dan juga memudahkan peralihan ke persenjataan standar NATO.
-Poetra-