AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – United Aircraft Corporation (UAC) bersama Kementerian Pertahanan Rusia sedang membahas kemungkinan Su-57 dikembangkan menjadi jet tempur siluman berkursi tandem (depan-belakang).
Hal itu dikatakan CEO UAC Yury Slyusar di forum Army-2022 yang diselenggarakan di Kubinka, luar kota Moskow, Rusia pada 15-21 Agustus.
Usulan pengembangan ini berdasarkan interaksi dengan pelanggan dan pertimbangan sinergitas operasi dengan pesawat tanpa awak.
“Kami secara aktif berinteraksi dengan pelanggan. Keuntungan signifikan dari versi dua kursi Su-57 adalah kemampuan taktis baru saat beroperasi dengan UAV, yang memungkinkan untuk mencapai efek sinergis saat melakukan tugas khusus,” ujar Slysar.
Belum dipastikan apakah rencana ini akan direalisasikan nantinya atau tidak.
Namun yang jelas, pengembangan jet tempur masa depan mengarah kepada sebuah sistem terpadu antara pesawat berawak dengan armada loyal wingman-nya yang dikendalikan dari pesawat induk.
Penambahan kursi tandem tentunya akan memudahkan sistem kendali di udara.
Saat ini UAC mempunyai target utama untuk memproduksi Su-57 sehingga pada tahun 2024 sebanyak 22 unit Su-57 dapat diserahkan kepada Angkatan Dirgantara Rusia (VKS).
Selanjutnya, produksi akan ditingkatkan lagi menjadi total 76 pesawat hingga tahun 2028.
Sejauh ini, baru China yang telah mengembangkan prototipe jet tempur generasi kelima berkursi tandem dengan basis J-20 Mighty Dragon.
Foto J-20 versi tandem tersebut beberapa waktu lalu telah beredar luas di dunia maya.
Rumor yang beredar, J-20 tandem ini akan dikembangkan sebagai pesawat perang elektronik (electronic warfare – EW) dan sebagai pembom taktis (tactical bomber).
-Poetra-