AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Ukraina mengatakan pada Senin (8/8) bahwa Angkatan Udara Rusia telah menggunakan rudal balistik hipersonik Kinzhal untuk menyerang sebuah fasilitas militer di wilayah Vinnytsia.
“Karakteristik taktis dan teknis dari rudal ini tidak memungkinkan sarana pertahanan udara yang ada di Angkatan Bersenjata Ukraina untuk secara efektif mendeteksi dan menghancurkannya,” tulis Komando Angkatan Udara Ukraina dalam sebuah pernyataan di Facebook seperti diwartakan Defence Blog.
Rudal Kh-47M Kinzhal (Belati) dapat dibekali dengan hulu ledak konvensional ataupun nuklir. Rudal ini memiliki jangkauan serangan lebih dari 2.000 km.
Rudal hipersonik dirancang untuk melesat dengan kecepatan lebih dari sepuluh kali kecepatan suara (Mach 10) atau sekitar 12.300 km/jam.
Kecepatan yang luar biasa dan kemampuan Kinzhal untuk bermanuver ke target membuat mereka sangat sulit untuk dilacak dan ditembak jatuh.
Rusia mengklaim sistem rudal Kinzhal yang diluncurkan dari jet MiG-31 atau pembom Tu-22 ini tidak bisa dihentikan oleh sistem senjata pertahanan udara Ukraina ataupun milik negara Barat saat ini.
Penggunaan Kinzhal ini bukanlah yang pertama. Diketahui Rusia telah menggunakannya pada awal-awal perang dengan Ukriana yang dimulai sejak Februari 2022 lalu.
-RBS-