AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – China telah berjanji akan mengambil alih Taiwan dengan aksi militer, meskipun itu pilihan terakhir.
Beijing akan melakukan upaya maksimal untuk mencapai reunifikasi damai.
Hal itu dinyatakan Kantor Urusan Taiwan Kabinet China.
“Beijing akan bekerja dengan sangat tulus dan melakukan upaya maksimal untuk mencapai reunifikasi damai, tetapi kami tidak akan menyerah menggunakan kekuatan dan mencadangkan opsi untuk mengambil tindakan yang diperlukan,” kata pernyataan tersebut,dikutip Bulgarian Military.
China melakukan latihan angkatan laut dalam beberapa hari terakhir.
Beijing telah meningkatkan latihan ini, tetapi masih belum jelas berapa lama mereka akan melanjutkannya.
Latihan militer besar dilakukan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) terkait kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.
Latihan PLA dilaksanakan dengan memblokir Selat Taiwan, penerbangan, dan pengiriman di daerah tersebut.
Ratusan rudal ditembakkan dari China ke arah Taiwan.
Sementara itu, Beijing juga telah menangguhkan dialog dengan AS mengenai isu-isu mulai dari keamanan maritim hingga perubahan iklim.
Menanggapi latihan militer yang digelar oleh China, Taiwan pun melakukan hal yang sama dalam beberapa hari terakhir.
Di pihak yang lain, Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa AS akan membantu Taiwan jika diserang oleh China.
Namun anehnya, muncul sinyalemen bahwa pejabat dan penasehat Gedung Putih dengan cepat seolah menjauhkan diri pernyataan seperti itu.
-Poetra-