AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Meskipun pengembangan heli ringan koaksial Ka-26 cukup berhasil dengan jumlah produksi 816 unit, tapi berdasarkan masukan penggunanya mengenai mesin radial yang digunakan kurang bertenaga, Kamov akhirnya meluncurkan varian baru dinamai Ka-126.
Pengembangannya Ka-126 melibatkan mitra dari Rumania, di mana pada 1984 dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama di bidang konstruksi penerbangan untuk pembuatan helikopter utilitas berbasis Ka-26.
Pada bulan Oktober 1985 dilanjutkan dengan penandatanganan protokol kerjasama untuk pembuatan helikopter bermesin turbin.
Sepasang mesin radial model tabung (pod) yang dipasang di sayap kecil dilepas. Kemudian digantikan oleh satu mesin turboshaft baru yang diposisikan di atas badan heli.
Selain itu bilah rotor pada Ka-126 akan mendapatkan modifikasi, serta mendapatkan sistem bahan bakar baru.
Pada tahun 1986 pabrik pesawat IAR (Industria Aeronautică Română) memulai persiapan pembuatan helikopter, di mana pada mock-up awal memiliki dua mesin turboshaft kecil di atas kabin.
Tapi akhirnya diputuskan Ka-126 menggunakan satu mesin turboshaft OMKB TVD-100 memiliki daya 720 shp (537 kW) yang diproduksi oleh Turbomecanica București.
IAR membangun dua prototipe Ka-126 dengan penerbangan perdana sukses dilaksanakan pada 22 Desember 1988 dan resmi beroperasi pada 1989.
Dibandingkan dengan Ka-26, maka kecepatan maksimumnya Ka-126 hanya meningkat tipis menjadi 180 km jam sementara Ka-26 dengan 170 km/jam.
Namun jangkauan operasional Ka-126 jauh meningkat mencapai jarak 713 km sedangkan Ka-26 hanya 400 km.
Seperti halnya Ka-26, badan Ka-126 terdiri dari kokpit tetap berbentuk gelembung yang berisi pilot dan kopilot. Ditambah boks variabel yang dapat dilepas, tersedia dalam versi medevac angkut penumpang (6 orang) dan versi crop duster.
Sayangnya, pengembangan helikopter yang dijuluki NATO sebagai Hoodlum-B ini tak semulus yang diharapkan. Pabrik IAR hanya memproduksi sebanyak 15 unit Ka-126 dari 1988 hingga 1991.
-RBS-