AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Produsen mesin CFM International telah setuju dengan Airbus untuk menguji terbang sistem propulsi bilah kipas terbuka (open fan rotor) yang sedang dikembangkan di bawah program Revolutionary Innovation for Sustainable Engine (RISE) pada pesawat A380.
CFM yang merupakan perusahaan patungan antara GE dan Safran Aircraft Engines, mengatakan kampanye uji terbang akan dilakukan pada paruh kedua dekade ini dari fasilitas Uji Penerbangan Airbus di Toulouse, Perancis, seperti diwartakan oleh Aviaton Week.
Perusahaan menambahkan bahwa menjelang penerbangan uji A380, CFM akan melakukan uji darat mesin, bersama dengan validasi uji terbang pada pesawat flying testbed Boeing 747-400 GE di pusat Operasi Uji Penerbangan GE Aviation di Victorville, California.
Dipasang di posisi kiri sayap pesawat bertingkat dua Airbus, A380 flying testbed ini menjadi yang kedua terkait dengan program uji RISE.
Berdasarkan perjanjian yang ditandatangani pada bulan Februari, Airbus dan CFM juga berencana untuk menguji terbang mesin GE Passport yang dimodifikasi untuk pembakaran langsung bahan bakar hidrogen.
Tes dijadwalkan sekitar tahun 2026, merupakan bagian dari upaya RISE yang lebih luas dan dimaksudkan untuk membuka jalan bagi masuknya layanan teknologi pada generasi pertama dari beberapa generasi pesawat tanpa emisi Airbus yang direncanakan muncul pada 2035.
Kedua A380 tersebut akan membutuhkan modifikasi signifikan untuk memasang mesin bilah fan terbuka (diameter rotor 3,9 m) yang akan dilengkapi dengan tiang penyangga besar dan interior pesawat juga akan dilengkapi dengan tangki hidrogen cair.
Program RISE ini menargetkan pengurangan 20 persen dalam konsumsi bahan bakar dan emisi CO 2 dibandingkan dengan mesin yang digunakan saat ini.
-RBS-