AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Laut Inggris (RN) telah memberikan kontrak senilai 60 juta poundsterling (72 juta USD) kepada Leonardo dari Italia untuk mengembangkan demonstrator helikopter tak berawak.
Drone berbentuk helikopter atau biasa disebut Rotary-Wing Unmanned Aerial System (RWUAS) itu akan berfungsi untuk melacak kapal selam musuh dengan lebih baik.
RN telah memberikan nama Proteus bagi drone heli barunya tersebut yang dijadwalkan dapat terbang perdana pada tahun 2025.
Proteus dirancang berbobot 3 ton. Diharapkan pengembangan RWUAS ini akan memberikan alternative yang inovatif untuk pesawat yang ada.
Proteus dapat meluncurkan sonobuoys (pelampung berbentuk tabung kecil untuk melacak dan mengomunikasikan aktivitas bawah air) dan memberikan informasi kepada helikopter berawak maupun kapal selam di sekitar.
Sistem ini dirancang dapat beroperasi dengan biaya lebih rendah daripada pesawat berawak.
Leonardo menyatakan, pihaknya sudah terlibat dalam sejumlah program penelitian dan inovasi tak berawak. Mulai dari mobilitas udara canggih hingga pertempuran udara tak berawak, teknologi anti-UAS, dan manajemen lalu lintas tak berawak.
Perusahaan menunjukkan pengalaman dan kemampuannya di sektor ini selama latihan utama Eropa seperti Unmanned Warrior, Italian Blade, dan OCEAN 2020.
Jika berhasil, Proteus akan menjadi platform yang mampu memberikan pengawasan dan intelijen yang ditingkatkan, memungkinkan helikopter berawak Angkatan Laut Kerajaan untuk ditempatkan kembali pada misi alternatif jika perlu dan memperkuat kemampuan pertahanan Inggris, tulis Kementerian Pertahanan Inggris.
-Jaden-