AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sebanyak 375 unit F-35 akan dibuat pada batch 15-17 berdasarkan kesepakatan antara Pentagon dan Lockheed Martin.
Demikian diumumkan oleh Pentagon dan Lockheed Martin pada 18 Juli 2022.
Pengumuman tersebut tidak menyertakan pengelompokan berdasarkan negara atau varian.
Sementara tingkat produksi per tahun tidak mungkin sama di ketiga batch. Namun bila dirata-ratakan maka akan diproduksi 125 pesawat per tahun.
Jumlah ini jauh menurun dibanding tahun lalu yang 156 unit per tahun. kata CEO Lockheed Martin James D. Taiclet.
Kesepakatan jumlah produksi pada batch 15-17 tercapai setelah berlarut-larut karena ketidaksepakatan antara Lockheed Martin dan Kantor Produksi Bersama (JPO) mengenai inflasi yang bergejolak dan biaya tenaga kerja yang telah berubah secara dramatis sejak musim gugur.
Baik JPO dan Lockheed telah menyarankan bahwa pola penurunan harga satuan batch demi batch selama bertahun-tahun pada F-35 akan berakhir dengan Lot 15-17.
Sebab, paket tersebut mencakup pesawat yang lebih mampu dan karena dinas militer telah mengurangi pembelian tahunan mereka untuk mengantisipasi peningkatan lagi ketika pesawat versi Blok 4 tersedia.
Pada tahun 2021, biaya varian paling umum yakni F-35A mencapai 78 juta. Sedangkan F-35B berharga 135,8 juta USD, dan F-35C 117,3 juta USD.
Jumlah pembeli asing F-35 tahun ini meningkat, dengan Kanada, Jerman dan Yunani memesan pesawat sejak Maret 2022.
Sementara itu, Republik Ceko dan Thailand mengatakan mereka sedang mempertimbangkan untuk memesan di masa depan.
-Poetra-