ANGKASAREVIEW.COM – Dua pesawat tanpa awak (UAV) Heron milik Angkatan Laut India jatuh dalam rentang waktu tiga minggu.
Yang pertama terjadi pada 22 Maret 2018. UAV jenis MALE (medium-altitude long-endurance) buatan Israel Aircraft Industries (IAI) itu jatuh di wilayah Porbandar, Gujarat, India.
Peristiwa kedua, terjadi di wilayah yang sama pada Sabtu, 14 April 2018.
Penyebab pasti kedua musibah tengah diselidiki. Putusnya jaringan komunikasi data antara UAV dengan stasiun pengendali darat disebut mengawali rangkaian kedua musibah itu.
NDTV melaporkan, drone Heron AL India sedang melaksanakan misi pengawasan rutin saat kehilangan sambungan data komunikasi dengan Ground Control Station (GCS). Wahana itu kemudian berbelok keluar jalur dan jatuh sekitar 25 km dari Pangkalan Angkatan Laut Sardar Patel di Porbandar pada pukul 13.00.
Tidak ada korban atau kerusakan properti di darat yang diakibatkan karena kecelakaan itu.
Heron mampu mengarung udara selama 52 jam dan terbang hingga ketinggian maksimum 35.000 kaki.
India merupakan salah satu pengguna Heron terbanyak di dunia di antara 13 negara pengguna pesawat canggih tanpa awak ini. Angkatan Udara India, misalnya, mengoperasikan 68 Heron. Tidak disebutkan, berapa jumlah Heron yang dimiliki oleh Angkatan Laut negeri itu.
Bagi India, keberadaan UAV produk Israel bukanlah merupakan hal asing. Negeri ini mengoperasikan kurang lebih 180 UAV buatan IAI. Tahun lalu India juga menjajaki pembelian Heron TP, varian bersenjata yang juga disebut Eitan. RONI SONTANI