AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Bersenjata Ukraina telah mendapatkan sistem peluncur roket multilaras (MLRS) M142 HIMARS (High Mobility Artillery Rocket System) dari Amerika Serikat.
Tentara Ukraina yang mengoperasikan sistem senjata artileri ini merasa bangga karena bisa menghancurkan pos komando dan depot senjata Rusia.
Wartawan wanita yang bekerja untuk The Washington Post, Anastasia Vlasova, berkesempatan meliput di garis depan pertempuran front timur. Ia kemudian mendekati kru HIMARS Ukraina dan berbicara dengannya.
Vlasova pun masuk ke dalam kendaraan tempur yang baru dikenalnya itu.
Dalam laporannya ia menulis, di dalam kabin kendaraan tempur itu dihiasi dengan poster model wanita setengah telanjang. Sementara di luarnya terdapat tiga gambar tengkorak kecil.
Tentara yang mengemudikan kendaraan itu berkata, militer Ukraina telah menerima sedikitnya enam unit HIMARS. Masing-masing kendaraan tempur artileri ini telah berhasil menghancurkan masing-masing satu target Rusia.
Namun para militan mengatakan jumlahnya lebih banyak lagi.
Dalam melakukan serangan terhadap target-target Rusia yang umumnya pos komando dan tempat para prajurit Rusia berkumpul, mereka harus membawa HIMARS bergerak terus-menerus dan tidak diam terlalu lama.
Sebab, bila hanya terpaku di satu tempat, dengan cepat pasukan Rusia akan mengetahui asal tembakan dan kemudian memberikan serangan balasan.
Kendaraan peluncur enam roket itu menempel pada bingkai truk hijau tua. Operasi HIMARS oleh pasukan Ukraina sebagian besar dilakukan pada malam hari. Sebelum melakukan tembakan, para prajurit berdiri di kejauhan dan menghitung mundur aba-aba.
Ada kilatan cahaya terang saat setiap roket dilepaskan. Kemudian mereka siap bergerak dalam waktu dua menit. Kecepatan bergerak sangat penting untuk menjaga keamanan HIMARS.
Mobilitasnya kendaraan tempur ini mengesankan, tulis Vlasova mengutip pengakuan para prajurit Ukraina. Untuk kendaraan raksasa, ia dapat bergerak hingga 60 mil per jam (96 km/kam).
Militer Ukraina sangat mengkhawatirkan kehidupan penduduk sipil Donbass.
Oleh karena itu, para kru senang menerima senjata presisi tinggi dari Amerika yang dapat melacak target menggunakan satelit.
Sekarang, Angkatan Bersenjata Ukraina mengklaim mereka dapat menyerang kota-kota hanya menghancurkan sasaran militer dan tanpa takut melukai warga sipil.
Sistem roket peluncuran multilaras HIMARS dianggap sebagai salah satu yang paling canggih dan efisien.
Dalam hal jangkauan kehancuran, sistem ini melampaui peralatan apa pun yang digunakan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina selama ini, kata mereka.
-RNS-