AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Administrator NASA Bill Nelson menyatakan bahwa dia prihatin dengan misi Bulan China karena dia percaya bahwa Beijing ingin mengklaim Bulan untuk dirinya sendiri. Komentarnya ini muncul dalam sebuah wawancara dengan outlet berita Jerman Bild.
Nelson berpendapat, eksplorasi ruang angkasa China harus menjadi perhatian semua orang karena suatu hari Beijing diduga akan mendarat di Bulan dan mengatakan, ini milik kami sekarang dan silakan Anda menjauh.
Kepala NASA dan mantan politisi AS itu melanjutkan dengan mengklaim bahwa misi Bulan China akan menjadi misi militer.
Ditegaskan bahwa Beijing akan menggunakan pangkalan Bulannya untuk mempelajari kemungkinan menembak jatuh satelit negara lain.
Nelson memuji kemajuan teknologi China dalam eksplorasi ruang angkasa setelah mengirim beberapa perangkat ke Bulan.
Namun demikian, ia menduga bahwa teknologi yang dikembangkan China merupakan hasil curian dari negara lain.
Kepala NASA tidak merinci negara mana yang dia maksud, dia juga tidak menawarkan bukti apa pun untuk mendukung klaimnya, tulis Sputniknews.
China telah mencanangkan untuk mengirim astronot mereka ke Bula pada tahun 2025.
Sementara AS memiliki rencana serupa, yang mencakup pendirian pangkalan di Bulan dan stasiun ruang angkasa yang mengorbit satelit Bumi itu.
Yang terakhir dapat digunakan untuk mengisi bahan bakar dan meluncurkan pesawat ruang angkasa menuju Mars, tujuan lain di bidik NASA.
-Jaden-