AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pemerintah Inggris telah memutuskan untuk mengirim armada kapal perang lebih banyak sebagai peningkatan kontribusi kepada NATO terkait krisis Rusia-Ukraina.
Hal ini juga untuk memastikan bahwa Aliansi mampu merespons dengan cepat dan menentukan stabilitas di seluruh Eropa dalam beberapa dekade mendatang, kata Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace, dikutip Naval Today (30/6).
Jet tempur RAF Typhoon dan F-35B Lightning II termasuk bagian dari kekuatan yang mendukung armada kapal Angkatan Laut Kerajaan (Royal Navy) yakni HMS Queen Elizabeth.
Selain itu, pasukan darat setingkat brigade disediakan untuk Panglima Tertinggi Sekutu Eropa (SACEUR) NATO sebagai bagian dari Model Angkatan Baru.
NATO telah memperkenalkan Model Angkatan Baru untuk mendukung keputusan para pemimpin guna memodernisasi dan memperkuat Struktur Angkatan NATO untuk masa depan.
Sekutu akan menyatakan kemampuan, peralatan, dan kekuatan yang tersedia untuk mendukung SACEUR, memastikan mereka berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat.
Ini akan memungkinkan komando militer Aliansi untuk merencanakan ancaman yang muncul, aman karena mengetahui bahwa aset ini akan tersedia untuk mengambil bagian dalam tanggapan Aliansi, menurut pejabat Inggris.
Itu terjadi ketika Aliansi telah menyetujui postur baru pertahanan ke depan yang lebih kuat untuk mencerminkan konteks keamanan yang berubah secara radikal sejak invasi Rusia ke Ukraina tanpa alasan.
Menanggapi invasi Rusia ke Ukraina, Inggris meningkatkan kehadirannya di Estonia untuk memasukkan pengerahan sementara kelompok pertempuran kedua, menggandakan jumlah total personel yang dikerahkan menjadi lebih dari 1.600.
Daya mematikan penyebaran ini akan ditingkatkan dengan kemampuan canggih termasuk helikopter dan sistem artileri.
Selain meningkatkan penyebarannya ke Estonia, sejak invasi Rusia, Inggris juga telah mengerahkan ratusan pasukan ke Polandia dan mengirim lebih banyak pesawat untuk melakukan pengawasan udara di Rumania.
Sementara itu, HMS Prince of Wales telah memimpin Pasukan Kesiapan Tinggi Maritim Aliansi sejak Januari 2022.
Kapal induk tersebut baru-baru ini mengunjungi Spanyol menjelang latihan NATO di Mediterania dan Atlantik di mana kapal tersebut akan berfungsi sebagai kapal komando NATO.
-Jaden-