AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Tiga tahun setelah rencana skadron aggressor F-35 diwacanakan, pada 9 Juni 2022 Angkatan Udara AS (USAF) berhasil mewujudkan cita-cita tersebut di Nellis AFB, Nevada.
Skadron Agresor ke-65 yang diaktifkan lagi tersebut, mendapat unit pertama F-35A sebagai pesawat musuh bagi para penerbang USAF lainnya.
Sebelum peresmian, Panglima Komando Tempur Udara AS Jenderal Mark D. Kelly terbang menggunakan F-15E untuk melakukan simulasi tempur dengan F-35A yang dikemudikan oleh Komandan Skadron Agresor ke-65 Letkol Brandon “Napalm” Nauta.
Pesawat agresor F-35 milik USAF diberi corak unik abu-abu gelap dan terang.
Kelly mengatakan, digunakannya pesawat F-35 sebagai pesawat skadron aggressor USAF karena ancaman yang ditimbulkan oleh jet-jet tempur generasi kelima negara lain semakin nyata dan bahkan berikutnya harus menghadapi jet tempur generasi keenam.
“Kita harus menggunakan sebagian dari pesawat generasi kelima harian kita hari ini di Langley, Elmendorf, Hill, Eielson, dan sekarang di Nellis untuk meniru musuh yang menggunakan jet tempur generasi kelima,” ujarnya.
Menghadapi ancaman yang kredibel, lanjutnya, harus dilawan secara professional.
“Menggunakan F-35 sebagai agresor memungkinkan pilot untuk berlatih melawan ancaman yang dapat diamati mirip dengan apa yang sedang dikembangkan musuh,” ujar Kolonel Scott Mills, Komandan Grup Operasi ke-57 senada dengan pernyataan Kelly.
USAF menyiarkan, sebanyak sembilan F-35 yang akan memperkuat Skadron Agresor ke-65. Pesawat akan ditransfer dari Pangkalan Angkatan Udara Eglin di Florida.
Di Nellis AFB, pesawat F-35 akan membantu melatih siswa di Sekolah Senjata Angkatan Udara dan juga berperan dalam latihan Red Flag selain membantu melatih para pilot dari negara sekutu.
F-35 sendiri mulai dilibatkan dalam latihan Red Flag sejak awal Januari 2021 lalu.
-Poetra-