AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sebagai salah satu penghasil drone intai terbaik di dunia, produk-produk buatan Israel menjadi salah satu pilihan militer banyak negara.
Salah satunya adalah drone Hermes 450 yang dirancang dan diproduksi oleh perusahaan Elbit System. Mulai berdinas 1998 untuk AU Israel.
Setelah itu banyak negara yang membelinya, mulai dari Amerika Serikat, Inggris, Azerbaijan, Georgia, Makedonia, Brazil, Meksiko, Kolombia, dan Zambia.
Termasuk pula negara tetangga dekat Indonesia di Asia Tenggara yakni Singapura, Thailand dan juga Filipina.
AU Singapura (RSAF) mulai menerima kiriman Hermes 450 dari Israel pada 2007, melengkapi drone IAI Searcher produk Israel lainnya yang diperoleh tahun 1998.
Hermes 450 dioperasikan oleh Skuadron 116 di Kamp Murai di barat Singapura, namun tak diketahui berapa jumlah pasti drone yang dimiliki RSAF.
Selanjutnya Negeri Gajah Putih, membeli empat unit Hermes 450 tahun 2017 senilai 30 juta dolar AS untuk digunakan oleh Angkatan Darat Thailand (RTA).
Drone ini dioperasikan oleh Batalyon Penerbangan ke-21 di Pusat Penerbangan Angkatan Darat di Lopburi.
Sementara Militer Filipina mendatangkan Hermes 450 untuk Angkatan Darat (PA) dan Angkatan Udara-nya (PAF) pada 2020.
PA mengakuisisi Hermes 450 bersama drone buatan Elbit lainnya dari jenis Thor VTOL Skylark 1 dan Skylark 3.
Sedangkan PAF mendapatkan empat (4) Hermes 450 yang dioperasikan oleh 300th Air Intelligence & Security Wing. Selain itu diakuisisi pula sembilan (9) Hermes 900.
Mengenai spesifikasinya, Hermes 450 memiliki dimensi panjang 6,1 m, rentang sayap 10,5 m dan berat kotor 350 kg.
Sebagai penggerak mesin pusher Wankel R802/902 berdaya 39 kW. Kecepatan maksimumnya 176 km/jam, ketinggian terbang hingga 5.500 m dan durasi terbang selama 20 jam.
Kapasitas muatannya 180 kg untuk membawa beragam perangkat termasuk sensor elektro-optik/inframerah, komunikasi & intelijen elektronik, indikasi target radar bukaan sintetis, peperangan elektronik dan sensor hiperspektral.
Sejak lahirnya, Hermes 450 sudah kenyang pengalaman perang sesungguhnya. Digunakan oleh AU Israel dalam operasi Jalur Gaza dan Perang Lebanon Kedua.
Negara lainnya yang menurunkan Hermes 450 dalam palagan adalah Inggris di gunakan di Afghanistan, lalu Georgia saat konflik dengan Rusia dan Azerbaijan melawan Armenia.
-RBS-