AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pasukan Bela Diri Udara Jepang (JASDF) dan Angkatan Udara AS (USAF) meluncurkan jet-jet tempurnya ke atas wilayah Laut Jepang pada hari Rabu (25/5).
Hal ini dilaksanakan sebagai tanggapan atas patroli udara bersama yang dilakukan oleh China dan Rusia pada saat dilaksanakannya KTT Quad di Tokyo yang dihadiri oleh Presiden AS Joe Biden sehari sebelumnya.
Penerbangan bersama Jepang-AS pada hari Rabu, dimaksudkan untuk mengonfirmasi kemampuan gabungan JASDF dan USAF yang sekaligus menunjukkan aliansi Jepang dan AS, ujar Staf Gabungan Pasukan Bela Diri Jepang dalam sebuah pernyataan.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada hari Selasa, pembom strategis China dan Rusia melakukan patroli udara di wilayah Asia-Pasifik, mendekati wilayah Jepang.
Patroli pesawat pembom itu dikawal oleh jet tempur Su-35 dan Su-30SM.
Pembom H-6K China bergabung dengan TU-95 Rusia di atas Laut Jepang. Keduanya kemudian terbang ke daerah di atas Laut China Timur.
Namun pesawat itu tidak melanggar wilayah udara Jepang, kata Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi.
Secara terpisah, sebuah pesawat pengintai IL-20 Rusia juga terdeteksi terbang di lepas pantai utara Jepang.
Sementara itu, penerbangan bersama jet-jet tempur JASDF dan USAF, juga dilaksanakan beberapa jam setelah Korea Utara menembakkan tiga rudalnya ke udara.
Rudal yang diluncurkan termasuk rudal balistik antarbenua yang mengarah ke laut antara Semenanjung Korea dan Jepang.
Rudal itu jatuh di perairan di luar Zona Ekonomi Eksklusif Jepang.
Kementerian Pertahanan Jepang menjelaskan, KTT Quad yang dihadiri AS, India, Australia dan Jepang, membahas koalisi keamanan dan ekonomi Indo-Pasifik.
Aliansi tersebut sebagai penyeimbang pengaruh Cina yang tumbuh di wilayah tersebut.
-Poetra-