AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Mundur dua kali dari jadwal penerbangan perdana pada 2021 dan 2022, pembom siluman B-21 Raider buatan Northrop Grumman tidak akan terbang hingga tahun 2023.
Berita penundaan ini dilaporkan oleh Air Force Magazine, walau tidak ada alasan secara spesifik disampaikan oleh USAF.
Dugaan terjadinya hal ini terkait dengan masalah rantai pasokan dan kekurangan tenaga kerja atau karena anomali spesifik yang ditemukan selama pengujian.
Namun dikatakan bahwa secara spesifik produksi B-21 tetap berada dalam baseline program akuisisi untuk biaya, jadwal, dan kinerja yang ditetapkan sesuai kontrak “Milestone B”.
“Program B-21 terus memastikan pesawat uji terbang pertama adalah produksi berkualitas tinggi dan perwakilan produksi, untuk mendorong kampanye uji terbang yang efisien dan dengan cepat mengerahkan kemampuan tempur kritis ini,” kata sumber USAF yang tidak disebutkan namanya.
Ditambahkan, bahwa ada perlindungan terhadap informasi sensitive pesawat yang berpotensi risiko pada terjadinya eksploitasi oleh musuh.
Kontrak pengembangan B-21 Raider untuk USAF dimulai pada akhir 2015. Saat ini setidaknya ada enam prototipe yang telah diproduksi di fasilitas Northrop Grumman di Air Force Plant 42 di Palmdale, California.
USAF memproyeksikan untuk mengoperasikan 100 unit B-21 dan jumlahnya belakangan meningkat menjadi 145 unit.
-Poetra-