AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Laboratorium Penelitian Angkatan Udara AS (AFRL) telah menguji bom pintar baru pembunuh kapal permukaan di Teluk Meksiko.
Bom tersebut tidak lain adalah GBU-31 Joint Direct Attack Munition (JDAM) berbobot 2.000 pon yang telah dimodifikasi dan diluncurkan dari F-15E Strike Eagle.
Bom jenis ini dapat memangkas biaya karena lebih murah namun sangat ampuh untuk menghancurkan kapal permukaan dalam skala penuh.
Pengujian bom dilakukan dengna melibatkan Skuadron Uji ke-780 (Wing Uji ke-96) dan Skuadron Uji dan Evaluasi ke-85 (Wing ke-53).
Ini adalah bagian dari QUICKSINK, yaitu program Angkatan Udara AS (USAF) untuk memberikan lebih banyak pilihan untuk menetralisir ancaman maritim permukaan dengan memanfaatkan fleksibilitas yang melekat dari pasukan gabungan.
Mayor Andrew Swanson dari Skuadron Uji dan Evaluasi ke-85 menyatakan, untuk menghancurkan dan menenggelamkan kapal dapat menggunakan torpedo kelas berat.
Namun, sistem senjata seperti itu dilaporkan mahal dan hanya dapat digunakan oleh sebagian kecil aset angkatan laut.
“Dengan QUICKSINK, kami telah menunjukkan solusi berbiaya rendah dan lebih gesit yang berpotensi digunakan oleh sebagian besar pesawat tempur Angkatan Udara, memberikan lebih banyak pilihan kepada komandan kombatan dan pejuang,” ujar Swanson.
-Poetra-